JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia cenderung pesimistis dengan kondisi ekonomi setahun ke depan akibat pandemi Covid-19.
Mereka yang menganggap kondisi ekonomi rumah tangganya bakal membaik tahun depan jauh lebih rendah dibandingkan yang menganggap ekonomi rumah tangga tahun depan akan memburuk.
Hal ini merupakan temuan lembaga penelitian Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) tentang efektivitas bantuan sosial wabah Covid-19 yang dirilis 12 Mei 2020.
Baca juga: Gugus Tugas Covid-19: Masyarakat Boleh ke Luar Rumah Cari Nafkah, asal...
"Hanya 29 persen yang menganggap akan membaik, sementara 53 persen menganggap kondisi ekonomi akan memburuk," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/5/2020).
Hasil penelitian juga menemukan bahwa masyarakat cenderung pesimistis terhadap kondisi ekonomi nasional setahun ke depan.
Sebanyak 49 persen warga menilai bahwa ekonomi Indonesia tahun depan bakal memburuk akibat Covid-19. Sedangkan yang optimistis kondisi ekonomi akan membaik hanya 27 persen.
Mayoritas warga yaitu 79 persen menilai bahwa kondisi ekonomi mereka saat ini lebih buruk dibandingkan sebelum adanya wabah Covid-19.
Sementara yang menyatakan tidak ada perubahan hanya 19 persen, dan yang menyatakan lebih baik hanya 1 persen.
Demikian juga, 84 persen warga menilai kondisi ekonomi nasional lebih buruk dibanding sebelum adanya pandemi Covid-19.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Tren Kasus Covid-19 di Jabar Menurun Seiring PSBB
Sedangkan menyatakan tidak ada perubahan hanya 8 persen dan yang menyatakan lebih baik jauh lebih sedikit, yaitu 2 persen.
"Jauh lebih banyak yang menyatakan sekarang lebih buruk dibandingkan yang menyatakan lebih baik. Perbedaannya sangat signifikan, hampir tidak ada yang menyatakan sekarang lebih baik," ujar Abbas.
Menurut Abbas, dengan adanya temuan ini, bantuan pemerintah menjadi sangat dibutuhkan karena mayoritas warga menyatakan bahwa kondisi ekonomi rumah tangga mereka memburuk akibat pandemi Covid-19.
Bantuan tidak hanya cukup diberikan dalam jangka satu atau dua bulan saja, tetapi hingga wabah Covid-19 berakhir dan warga bisa melakukan kegiatan normal lagi.
Baca juga: Survei SMRC: 49 Warga Menilai Bansos Covid-19 Tak Capai Sasaran
"Maka keberlanjutan bantuan, menambah jumlah warga yang dibantu, mendaftar secara lebih baik warga yang wajib dibantu, dan memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan hingga tepat sasaran adalah agenda-agenda mendesak bansos yang harus dilakukan pemerintah pusat dan daerah bersama-sama,” kata Abbas.
Untuk diketahui, SMRC merupakan lembaga riset dan konsultasi yang didirikan oleh Saiful Mujani.
Survei dilakukan melalui telepon pada 5 sampai 6 Mei 2020 dengan melibatkan 1.235 responden, dan margin of error sebesar 2,9 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.