JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, saat ini masih banyak warga yang memaksakan diri pergi ke luar rumah untuk keperluan yang tidak mendesak.
Menurutnya, hal ini perlu dicermati mengingat perkembangan kasus penularan Covid-19 sejalan dengan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan langkah pencegahan penularan.
"Saat ini banyak keluarga, saudara maupun tetangga kita yang masih memaksakan diri keluar rumah untuk kepentingan pergaulan saja. Ini harus menjadi perhatian," ujar Yuri, dikutip dari pemaparan keterangan pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin (11/5/2020).
Baca juga: Saat Pemerintah Izinkan Warga Berusia di Bawah 45 Tahun Kembali Beraktivitas
Saat ke luar rumah, warga berkumpul dengan teman atau sekedar menunggu waktu berbuka puasa.
Yuri mengingatkan hal itu tetap membuka peluang penularan Covid-19.
"Meski demikian memungkinkan risiko penularan," tutur Yuri.
Ia lantas menghubungkan kepatuhan masyarakat dengan penambahan kasus baru Covid-19 yang masih terjadi.
Penambahan yang terjadi setiap hari menurutnya menggambarkan bahwa masyarakat belum mematuhi aturan pemerintah.
"Data yang ada menggambarkan bahwa masyarakat masih belum melakukan isolasi dengan baik, masyarakat belum menyadari risiko tertular," kata Yuri.
Baca juga: UPDATE 11 Mei: 14.265 Kasus Covid-19, Tingginya Transmisi Lokal
Oleh karenanya, Yuri mengajak masyarakat melakukan pencegahan penularan berbasis keluarga.
Keluarga yang merupakan basis terkecil dari masyarakat diminta memberi contoh pencegahan secara internal, baik dengan disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak hingga tidak bepergian ke luar rumah.
"Kita harus menjadi contoh bagi anak-anak dan keluarga kita untuk menerapkan disiplin pencegahan (penularan)," tambah Yuri.
Sementara itu pada Senin (11/5/2020), pemerintah mencatat penambahan 233 kasus baru Covid-19.
Sehingga secara akumulatif ada 14.265 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: UPDATE: 233 Kasus Baru Covid-19 Tersebar di 15 Provinsi, DKI dan Jabar Tertinggi
Berdasarkan data pemerintah, kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 15 provinsi.
Pemerintah juga mencatat ada penambahan 183 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh ada 2.881 orang.
Kemudian, pemerintah juga menyatakan ada penambahan 18 pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif tertular virus corona.
Sehingga, jumlah pasien meninggal dunia menjadi 991 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.