Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Menunggu Vaksin Covid-19, Indonesia Diminta Tingkatkan Diplomasi

Kompas.com - 11/05/2020, 20:08 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggagas Kongres Diaspora Indonesia Dino Patti Djalal menyarankan pemerintah Indonesia mulai meningkatkan diplomasi untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di masa mendatang.

Menurut dia, hal ini penting mengingat keberadaan vaksin Covid-19 yang diperkirakan akan menjadi rebutan semua negara di dunia.

"Kita harus meningkatkan diplomasi vaksin. Sebab yang kita kawatir adalah vaksin itu baru satu tahun mungkin nanti baru bisa final diproduksi dan didistribusi. Dan semua negara akan rebutan," ujar Dino dalam konferensi pers secara daring bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin (11/5/2020).

Baca juga: Update Perkembangan 10 Calon Vaksin Virus Corona di Dunia

Dino memperkirakan negara-negara berkembang akan menjadi yang paling sulit mendapatkan vaksin Covid-19.

Terlebih, apabila ke depannya kondisi ekonomi Indonesia mengalami masa krisis hingga vaksin itu selesai diproduksi.

"Pada saat vaksin didistribusikan sementara ekonomi akan semakin melambat dan bahkan mungkin akan memasuki situasi krisis. Sehingga kita perlu menguatkan diplomasi vaksin ini," tegas Dino.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini juga mengingatkan bahwa saat ini kerja sama dunia internasional untuk penanganan Covid-19 masih minim.

Baca juga: Negara Berkembang Diprediksi Sulit Mendapatkan Vaksin Covid-19

Pasalnya, kini negara-negara di dunia juga masih bingung dengan penanganan Covid-19.

"Negara-negara cenderung melindungi diri sendiri. Kalau kita mau keluar dari krisis ini, maka harus ada kerja sama internasional. Tentu yang paling utama adalah kita harus memantabkan jaringan internasional kita untuk membantu meredakan Covid-19 di dalam negeri," tutur Dino.

Dia mencontohkan hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan terkait alat tes Covid-19.

Kerja sama seperti itu menurutnya sangat baik dan perlu dijaga.

Baca juga: Jokowi: Kita Harus Hidup Berdamai dengan Covid-19 sampai Vaksin Ditemukan

Sebelumnya, Pejabat Senior WHO Dale Fisher menyebut vaksin untuk Covid-19 tidak akan siap hingga akhir tahun depan

"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Fisher dilansir dari CNBC, Senin (4/5/2020).

Menurutnya, fase dua dan tiga uji coba akan memakan waktu yang lama untuk memastikan mereka aman dan dapat diandalkan.

Uji coba fase satu saat ini baru akan mengumpulkan data awal untuk menilai apakah vaksin potensial benar-benar bekerja, sebelum dilakukan uji coba fase selanjutnya.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com