Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Indonesia Sudah Terapkan Intervensi Tingkat Tinggi Demi Cegah Covid-19

Kompas.com - 11/05/2020, 20:00 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan mengklaim, Indonesia saat ini sudah menerapkan intervensi tingkat tinggi dalam penanganan wabah virus corona (Covid-19).

Intervensi tingkat tinggi yang dimaksud adalah pelaksanaan tes massal dengan cakupan yang luas serta pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kita sebenarnya sudah sampai di intervensi yang tinggi sehingga kemudian kalau kita lihat kurva penambahan positif sampai hari ini masih naik, tapi ada beberapa tempat yang sudah mulai turun, meski sebagian besar masih naik," kata Lilik dalam diskusi daring, Senin (11/5/2020).

Baca juga: RS Brimob Tunggu Izin Pemerintah Jadi Laboratorium Rujukan Tes Covid-19

Penerapan intervensi rendah dalam penanganan Covid-19, misalnya menjaga jarak dan membatasi kerumunan massa.

Kemudian, intervensi di tingkat moderat mencakup tes massal dengan jangkauan rendah serta menutup sekolah, tempat bisnis dan lain-lain.

Menurut Lilik, terdapat dua hal yang perlu dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan virus corona.

Pertama, setiap orang diminta disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan.

Selanjutnya muncul kesadaran kolektif. Artinya, semua pihak menerapkan protokol Covid-19 tersebut.

Lilik meyakini, apabila protokol tersebut dilakukan secara terus-menerus, dapat menekan laju penambahan kasus Covid-19.

Baca juga: 76 Diler Mitsubishi Kantongi Izin Beroperasi di Tengah PSBB

Namun, ia mengakui, beban perekonomian akan semakin berat apabila protokol tersebut diabaikan. Akibatnya, makin banyak rakyat yang tertimpa masalah ekonomi.

"Masalah ekonomi yang kemudian timbul dalam waktu yang sangat banyak tentu saja akan menimbulkan imunitas yang nanti akan turun," tutur dia.

"Ini kita selalu mengkhawatirkan, hubungannya nanti masyarakat yang terpapar dengan masalah ekonomi ini juga akan terpapar dengan Covid-19 di masa yang akan datang," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com