Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Usul PSBB Berbasis Komunitas Terkecil di Desa, RT, atau RW

Kompas.com - 11/05/2020, 06:05 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih menyarankan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berbasis komunitas terkecil.

“Barangkali akan lebih tepat PSBB itu dikerjakan berbasis komunitas terkecil, desa atau RT/ RW, karena kalau berbasis komunitas terkecil maka pendisiplinan dan pengawasan itu akan lebih bagus,” ujar Daeng dalam diskusi daring, Minggu (10/5/2020).

Menurut dia, PSBB berbasis komunitas terkecil ini dapat diterapkan dengan melibatkan aparat keamanan, petugas kesehatan, hingga tokoh masyarakat di desa tersebut.

Baca juga: Bupati Ade Yasin: Pemuda yang Pukul Petugas PSBB, Egois dan Kurang Edukasi

Masyarakat bisa mendirikan pos jaga di setiap desa untuk mengawasi mobilitas warganya.

Kemudian, masyarakat di desa tersebut menyediakan tempat untuk karantina umum. Apalagi, tidak semua orang penduduk memiliki fasilitas yang memadai untuk karantina.

Adanya tempat tersendiri untuk karantina pasien juga dinilai akan memudahkan pengawasan serta observasi oleh petugas kesehatan.

“Ini kan ada arus datang, pemudik, pekerja migran, dengan kondisi kultur di desa yang guyub. Satu rumah kadang-kadang ditempati lebih dari satu kepala keluarga. Itu kalau harus dikarantina di rumahnya sendiri, itu mengalami kesulitan dan tetap akan berisiko menimbulkan penularan,” ujar dia. 

Terakhir, aparatur di desa dinilai perlu ikut melakukan penelusuran terhadap warga di desa tersebut yang pernah kontak dengan pasien Covid-19.

Daeng merasa yakin bahwa PSBB berbasis komunitas tersebut dapat efektif mencegah penyebaran virus corona.

Baca juga: Menurut IDI, PSBB Harus Dipertahankan

Dengan catatan, hal tersebut dilakukan dengan disiplin serta disertai instruksi dari semua kepala daerah.

“Saya yakin dengan opsi kebijakan apa pun yang diambil, ini akan mendorong PSBB lebih disiplin dan lebih efektif,” ucap Daeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com