Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doni Monardo: Jangan Curi-curi Kesempatan untuk Mudik

Kompas.com - 04/05/2020, 17:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat tak mencuri-curi kesempatan untuk mudik.

Hal itu disampaikan Doni lantaran masih ada masyarakat yang mudik secara diam-diam melalui jalan tikus.

"Jangan mencuri-curi kesempatan sehingga kalau ini masih dilakukan maka akan menimbulkan risiko bagi kampung halaman. Kebiasaan kita untuk bertemu dan berpelukan, bersalaman dengan orang-orang yang kita sayangi, berdekatan justru membahayakan mereka," kata Doni melalui video conference, Senin (4/5/2020).

Baca juga: Polisi: Janganlah Mudik, Kasihan Warga di Kampung

Ia mengatakan, bisa jadi para pemudik merupakan orang tanpa gejala yang membawa virus corona di dalam tubuhnya.

Hal ini tanpa disadari dapat menulari keluarga di kampung halaman.

Jika semakin banyak masyarakat di daerah yang terjangkit Covid-19, kata dia, hal itu semakin menyulitkan pemerintah.

Sebab, jumlah fasilitas kesehatan di daerah tak sebanyak di kota-kota besar.

Selain itu, lanjut Doni, rasio dokter dengan jumlah penduduk di Indonesia tergolong kecil. Saat ini, hanya ada 1.973 dokter paru-paru di Indonesia.

Ia menyatakan, dokter dengan tersebut tak akan memadai untuk menangani jumlah pasien positif Covid-19 jika terus bertambah.

Karena itu, ia meminta masyarakat tak mudik agar tak menulari keluarga di kampung halaman.

Baca juga: Saat Wabah Covid-19, Gagasan Rakyat Dapat Berhentikan Anggota DPR Muncul Lagi

Dengan demikian, Indonesia tak mengalami kekurangan jumlah dokter lantaran pasien positif Covid-19 terus bertambah.

"Jadi jaga jangan sampai dokter kelelahan dan menurunkan imunitasnya. Kalau kita sayang dokter-dokter kita jangan repotkan dokter. Dokter dan rumah sakit jadi benteng terakhir. Mari masyarakat jadi garda terdepan," ujar Doni.

"Jangan sampai terjadi penularan, tidak cukup pemerintah pusat tapi juga akademisi, dunia usaha, tokoh masyarakat, tokoh nonformal seperti RT dan RW, media massa juga harus bersatu mendukung supaya pencegahan bisa lebih masif," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com