Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mei Ini, Pemerintah Produksi 10.000 Kit untuk Rapid Test Covid-19 dan 50.000 Kit PCR

Kompas.com - 03/05/2020, 18:41 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, pemerintah saat ini tengah mengembangkan produksi perangkat atau kit PCR (polymerase chain reaction) dan uji cepat (rapid test) untuk penyakit infeksi pernapasan Covid-19.

Pengembangan itu dilakukan pemerintah melalui konsorsium yang melibatkan sejumlah universitas dan lembaga.

Rapid test kit akan lebih dulu diproduksi. Ditargetkan, minggu depan produksi perangkat itu sudah bisa berjalan.

Baca juga: UPDATE 1 Mei: Rapid Test di Jakarta, 3.022 Warga Terindikasi Positif Covid-19

"Di mana diperkirakan minggu depan pada tanggal 8 Mei kira-kira kami sudah bisa melihat 10.000 produksi tes kit pertama," kata Bambang di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (3/5/2020).

Selain berencana memproduksi kit untuk rapid test, pemerintah juga akan melakukan pengembangan terhadap rapid test itu sendiri.

Ditargetkan, akhir Juli 2020 konsorsium mampu memproduksi perangkat rapid test yang berbasis micro chip.

Untuk produksi PCR test kit, Bambang melaporkan bahwa konsorsium tengah melakukan uji validasi dan uji registrasin

"Pada tanggal 2 Mei ini sudah ada 10 produk yang nantinya akan dipakai untuk uji validasi dan registrasi," ujarnya.

Ditargetkan, akhir Mei 2020, PCR test kit dapat diproduksi hingga 50.000 unit.

Menurut Bambang, PCR dan rapid test kit yang diproduksi pemerintah Indonesia lebih unggul dibanding PCR dan rapid test kit yang selama ini diimpor.

Baca juga: Indonesia Produksi 100.000 Test RT-PCR Kit untuk Deteksi Covid-19

Sebab, produksi kedua perangkat tersebut pengembangannya dilakukan menggunakan virus Indonesia atau local transmission virus.

Selama ini, baik PCR maupun rapid test kit yang diimpor dikembangkan menggunakan virus yang ada di negara-negara produsen perangkat tersebut.

"Cukup melegakan sudah mulai kita bisa produksi test kit. Ini sangat diperlukan karena gugus tugas dan pemerintah membutuhkan tes dalam skala masif," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com