Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Indef: 40 Persen Perbincangan di Medsos Soroti Staf Khusus Bagi-bagi Surat ke Camat

Kompas.com - 30/04/2020, 16:09 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior Institute for Developement of Economic and Finance (Indef), Didik Rachbini mengatakan, 40 persen perbincangan di media sosial Twitter menyoroti kasus pembagian surat pada camat oleh Andi Taufan Garuda Putra saat menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo. 

Hal itu ia katakan berdasarkan hasil riset Indef yang dilakukan pada 7 hingga 17 April 2020.

"Paling banyak menyoroti kasus Andi Taufan yang menyurati camat," kata Didik, Kamis (30/4/2020).

Baca juga: Soal Belva dan Andi Taufan, ICW Nilai Jokowi Tetap Harus Minta Maaf

Surat yang dibagikan Andi merupakan surat permohonan pada camat agar mendukung edukasi dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk perusahaan pribadinya yakni PT Amartha Mikro Fintek.

Setelah kasus Andi, isu yang paling banyak dibicarakan adalah dugaan konflik kepentingan yang dilakukan Adamas Belva Syah Devara.

Perusahaan Belva, yakni Ruang Guru menjadi mitra program pemerintah Kartu Prakerja.

"Yang menonjol kemudian adalah perbincangan tentang ruang guru yang menjadi bagian dan terlibat di dalam program atau proyek kartu pra-kerja 29 persen," kata dia.

Kemudian, perbincangan tentang staf khusus posisi yang hanya menghabiskan anggaran sebanyak 8 persen.

Lalu, perbincangan staf khusus yang masih muda belia yang perlu mendapat permakluman sebanyak 7 persen.

Selain itu, perbicangan staf khusus serasa buzzer sebanyak tiga persen.

Baca juga: Riset Indef: 94,7 Persen Perbincangan tentang Stafsus di Medsos Bersentimen Negatif

Didik mengatakan, perbincangan tentang surat Andi Taufan kepada seluruh camat diperbincangkan paling banyak, yakni sekitar 8.300 kali dengan sentimen negatif 92 persen.

Perbincangan stafsus rasa buzzer sebanyak 611 kali dengan sentimen negatif 92 persen. Selanjutnya, perbincangan Belva Devara sebanyak 250 kali dengan sentimen negatif 90 persen.

Kemudian, perbincangan tentang Putri Indah Sari Tanjung yakni belum adanya kontroversi usaha tanpa modal dan berani gagal sebanyak 170 perbincangan dengan sentimen positif 98 persen, sentimen negatif dua persen.

Perbincangan Angkie Yudistia tentang hoaks tentang virus corona sebanyak 136 perbincangan dengan sentimen negatif 72 persen.

Terakhir, Ayu Kartika Dewi tentang staf khusus paling relevan sekarang ini 20 perbincangan dengan sentimen negatif 2 persen, sentimen positif 98 persen.

Diketahui, data riset yang diambil sebanyak 86.400 percakapan di media sosial Twitter. Sebagian besar perbincangan tersebut berasal dari 55.700 akun.

Baca juga: Mardani Berharap Mundurnya Belva Diikuti Staf Khusus Lain yang Berkonflik Kepentingan

Metode yang digunakan adalah aspect-based sentiment analysis.

Adapun Analisis ini berguna mengetahui tendensi (sentiment) dari suatu pembicaraan terhadap masing-masing obyek yang dianalisis (aspect-based).

Tim riset menentukan sentimen positif atau negatif pada setiap sub-kalimat tersebut menggunakan pendekatan Machine Learning dengan mempelajarinya kata-kata yang terkandung dari kalimatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com