Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agama: Ramadhan Datang Saat Dunia Dilanda Covid-19...

Kompas.com - 23/04/2020, 20:32 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, umat Islam perlu menyesuaikan dengan beberapa kebiasaan baru selama Ramadhan, khususnya tidak melaksanakan ibadah berjamaah.

Sebab, Ramadhan tahun ini hadir saat dunia dilanda pandemi Covid-19.

"Ramadhan tahun ini, 1441 hijriah, hadir pada saat dunia dilanda pandemi Covid-19. Karenanya banyak hal yang harus kita sesuaikan agar nilai-nilai ibadah kita tidak berkurang dan penularan Covid-19 dapat kita eliminasi," ujar Fachrul saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (23/4/2020).

Baca juga: BREAKING NEWS: 1 Ramadhan 1441 H Jatuh pada Jumat 24 April 2020

Ia menambahkan, meski di Ramadhan tahun ini umat Islam tak bisa melakukan aktivitas bersama, namun tidak boleh mengendurkan semangat dalam beribadah.

Fachrul mengatakan, umat Islam justru harus menjadikan Ramadhan sebagai momentum peningkatan ketakwaan.

"Meskipun di tahun ini kita tidak bisa berbuka puasa bersama, tadarus bersama, tarawih bersama, dan juga itikaf bersama di masjid. Namun hal itu tidak boleh mengurangi semangat dan tekad kita untuk memanfaatkan kehadiran Ramadhan bagi peningkatan ibadah kita," ujar Fachrul.

"Tahun ini dianjurkan untuk tidak melakukan ziarah kubur karena berkerumun dengan orang banyak yang sangat mungkin di antaranya sudah terhinggapi (virus corona)" lanjut dia.

Baca juga: Ada Wabah Covid-19, Imam Besar Istiqlal: Jangan Sampai Tak Puasa...

Untuk diketahui, pemerintah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1441 Hijriah yang menandai ibadah bulan puasa 2020 jatuh pada Jumat (24/4/2020).

Penetapan awal Ramadhan ini berdasarkan sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama pada Kamis (23/4/2020) sore. Rapat dipimpin oleh Menteri Agama Fachrul Razi.

Menurut Fachrul Razi, sidang isbat menyepakati besok sebagai 1 Ramadhan 1441 H berdasarkan perhitungan hisab dan pemantauan hilal.

"Kami dengan suara bulat menetapkan bahwa awal Ramadhan 1441 Hijriah jatuh pada esok hari, bertepatan dengan hari Jumat, 24 April 2020 Masehi," ujar Menag Fachrul Razi yang memimpin sidang isbat.

Baca juga: Imam Besar Masjid Istiqlal Imbau Umat Islam Tak Lakukan Mudik Lebaran

Secara khusus, Fachrul menjelaskan bahwa pemantauan hilal dilakukan di 82 titik di sejumlah wilayah Tanah Air.

Rukyatul hilal ini dilaksanakan oleh petugas Kanwil Kemenag provinsi bekerja sama dengan ormas Islam, BMKG, dan Mahkamah Agung.

Berdasarkan laporan yang disampaikan tim pemantau hilal, maka diketahui bahwa terlihat bulan baru yang menandai awal Ramadhan 1441 Hijriah.

"Menurut laporan dari titik-titik rukyatul hilal posisi hilal di atas wukuf berkisar antara 2 derajat 41 menit sampai dengan 3 derajat 44 menit," ujar Fachrul Razi.

Baca juga: Imam Besar Masjid Istiqlal Imbau Umat Muslim Tidak Beribadah Berjemaah

Sebelum dilakukan sesi pemantauan, sidang juga mendengarkan paparan posisi hilal awal Ramadhan 1441 Hijriah oleh anggota tim falakiyah Kemenag, Cecep Nurwendaya.

Dengan keputusan ini, maka mulai Kamis malam ini umat Muslim di Indonesia akan melakukan shalat tarawih.

Sedangkan, ibadah puasa pertama akan dilakukan besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com