JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memprediksi terjadinya peningkatan kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri menjelang bulan Ramadhan tahun ini.
Peningkatan itu terjadi, baik disebabkan kontrak kerja mereka yang telah habis atau telah mendapatkan cuti libur dari tempat kerja mereka.
Oleh karena itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyatakan, pihaknya akan terus memberikan pelayanan dan perlindungan kepada mereka yang akan kembali.
"Negara melalui BP2MI harus hadir di setiap saat PMI membutuhkan bantuan dan pelindungan, khususnya pada masa yang cukup memprihatinkan saat ini, yaitu adanya wabah Covid-19," kata Benny dalam keterangan tertulis, Kamis (23/4/2020).
Baca juga: 13 Tahun Hilang Kontak di Yordania, Pekerja Migran Ini Akhirnya Pulang ke Indonesia
BP2MI memprediksi, 37.075 PMI akan kembali ke Tanah Air pada medio April-Mei 2020.
Pada saat yang sama, diperkikan jumlah itu meningkat hingga 260.000 orang sampai akhir tahun ini.
"Ini belum termasuk yang tidak terdata (undocumented), seiring yang disampaikan Presiden bahwa besar kemungkinan Covid 19 akan melandai atau menurun sampai akhir tahun ini," imbuh dia.
Ia menambahkan, selama masa pandemi Covid-19, sudah 121.498 PMI yang telah pulang ke Indonesia.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Kemnaker Pulangkan 433 Calon Pekerja Migran ke Kampung Halaman
Mereka berasal dari 13 negara penempatan dengan jumlah PMI yang besar.
Berdasarkan data, gelombang pemulangan terbesar berasal dari negara Malaysia sebanyak 15.429 orang, Hong Kong 11.303 orang, Singapura 3.507 orang dan Taiwan sebanyak 3.026 orang.
Setibanya di Tanah Air mereka pun langsung menjalani pemeriksaan yang ketat sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku untuk Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.