JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini, umat muslim dunia harus menjalani Ramadhan di tengah pandemi Covid-19.
Ada hal-hal yang berbeda dalam menjalani ibadah puasa dari tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini, masyarakat diminta untuk beribadah di rumah, terutama untuk kawasan zona merah Covid-19.
Permintaan itu juga disampaikan tiga organisasi muslim besar di Indonesia, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan PP Muhammadiyah.
Masyarakat diharapkan bersedia mengikuti imbauan tersebut, supaya laju perkembangan virus corona dapat ditekan.
Ketua Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengingatkan masyarakat untuk tak berbuka puasa atau sahur di luar rumah selama Ramadhan 2020.
"Buka puasa dan sahur juga cukup dilakukan di rumah masing-masing. Tak perlu menggelar buka puasa bersama dan sahur on the road," kata Robikin, Selasa (21/4/2020).
Robikin mengatakan, pandemi corona tidak boleh menjadi alasan umat Islam tak menjalankan kewajiban Ramadhan tahun ini.
Puasa tetap menjadi kewajiban, hanya saja, ada sejumlah ibadah yang pelaksanaannya tak bisa dilakukan dengan cara seperti biasanya.
Misalnya, shalat tarawih yang biasanya dilaksanakan di masjid atau mushala, disarankan untuk digelar di rumah.
Baca juga: Ramadhan Saat Covid-19 Mewabah, PBNU: Tak Perlu Buka Puasa Bersama dan Sahur On the Road
Kemudian, tadarus Al Quran, shalat Idul Fitri, dan berbagai ibadah sunah lainnya yang biasanya dilakukan secara bersama-sama, disarankan untuk dilakukan di rumah.
"PBNU juga menyerukan agar memperbanyak sedekah bagi yang mampu, dan tetap berkirim doa kepada ahli kubur atau para leluhur yang sudah mendahului kita tanpa harus beramai-ramai pergi ke kuburan," tutur Robikin.
Robikin mengingatkan bahwa salah satu tujuan syariat Islam adalah menjaga atau melindungi jiwa manusia.
Oleh karenanya, ia meminta supaya seluruh masyarakat saling jaga dan peduli, termasuk menjaga dan mempedulikan kesehatan diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Robikin menyebut bahwa pandemi Covid-19 adalah bencana global, sehingga dibutuhkan persatuan semua masyarakat untuk melawannya.