Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Sayangkan Masih Ada Penolakan Jenazah Pasien Covid-19

Kompas.com - 17/04/2020, 09:56 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19.

"Saya masih sangat menyayangkan adanya sekelompok orang yang masih menolak pemakaman jenazah yang terpapar virus corona," ujar Ma'ruf Amin dalam acara Doa dan Dzikir Nasional untuk Keselamatan Bangsa, Kamis (16/4/2020) malam.

Padahal, kata dia, para ahli sudah menjelaskan bahwa virus yang terdapat dalam jenazah pasien terpapar Covid-19 yang sudah dimakamkan tidak akan menyebar.

Baca juga: Kalau Ada Jenazah Corona yang Ditolak Pemakamannya, Silakan Kirim ke Desa Kami

Tak hanya para ahli, ulama juga sudah menyerukan agar tidak ada penolakan pemakaman terhadap jenazah pasien Covid-19.

"Menurut para ahli dan ulama sudah menyerukan jangan ada penolakan itu," kata Ma'ruf.

Pada kesempatan itu, Ma'ruf juga mengatakan bahwa musibah pandemi Covid-19 tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi seluruh dunia.

Setidaknya, kata dia, sudah ada 213 negara yang tertimpa musibah tersebut dan hampir 2 juta orang di seluruh dunia yang terinfeksi virus corona.

Baca juga: Survei SMRC: 77 Persen Masyarakat Indonesia Merasa Terancam Ekonominya karena Covid-19

Dampaknya pun, kata dia, tidak hanya menyangkut masalah kesehatan, tetapi juga memporakporandakan ekonomi dan sosial.

"Seluruh negara di dunia berusaha menanggulangi musibah ini dan kita bangsa Indonesia sedang berupaya dengan segala upaya, sekuat tenaga di bawah pimpinan Presiden untuk menanggulangi musibah ini," kata dia.

Doa dan dzikir bersama tersebut dilaksanakan secara serentak dan disiarkan dari sejumlah lokasi.

Lokasi itu antara lain Rumah Dinas Wakil Presiden, Kantor Kementerian Agama, Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta di beberapa lokasi lainnya di Tanah Air.

Dzikir bersama dipimpin langsung oleh Ketua Ikatan Persaudaraan Qori'-Qariah dan Hafidz Hafidzah (IPQOH) K.H. Said Agil Husin Al Munawar, sedangkan doa dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar bersama sejumlah tokoh agama.

Baca juga: Di Acara Doa dan Dzikir Nasional Wapres Ingatkan Iman, Imun, Aman, dan Amin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com