JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto meningatkan, masyarakat tidak melakukan diskriminasi orang yang telah dinyatakan sembuh dari virus corona (Covid-19).
Hal seperti itu tidak boleh dilakukan pada sesama warga bangsa Indonesia.
"Jangan pernah melakukan diskriminasi terhadap pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Tidak boleh kita menolak jenazah Covid-19," kata Yuri dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (15/4/2020).
Baca juga: Salah Kaprah Stigmatisasi dan Diskriminasi terhadap Pasien Covid-19
Khusus bagi penanganan jenazah pasien Covid-19, selama mengikuti protokol kesehatan yang sudah disosialisasikan, maka pemakamannya terjamin keamanannya.
Yuri mengatakan, saat ini Indonesia memang sedang diuji kompakannya dalam memerangi Covid-19.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat Indonesia tidak kalah dan bisa selalu kompak dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
"Tunjukkan bahwa ini adalah bukti nilai-nilai kemanusiaan kita," ujar dia.
Baca juga: 10 Perawat Meninggal karena Corona, PPNI Minta Stop Stigmatisasi
Hingga Kamis ini sendiri, jumlah kasus positif Covid-19 belum menunjukkan adanya penurunan.
Jumlah kasus positif, yakni sebanyak 5.516. Dari jumlah itu, sebanyak 496 pasien meninggal dunia. Sementara, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 548.
Kabar baiknya, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia yang dinyatakan sembuh semakin bertambah banyak.
Data per Kamis ini menunjukkan, terdapat penambahan sebanyak 102 orang pasien sembuh dalam 24 jam terakhir.
"Penambahan sembuh 102 pasien, sehingga total menjadi 548," ujar Yuri.
Catatan pemberitaan Kompas.com, penambahan pasien sembuh pada Kamis ini merupakan yang paling banyak, setidaknya dalam sepekan terakhir.
Pada tanggal 15 April 2020 kemarin, penambahan jumlah pasien sembuh hanya sebanyak 20 orang atau sama dengan jumlah akumulatif sebanyak 446 orang.
Baca juga: PGI Ingatkan Masyarakat Tak Diskriminasi Orang yang Terpapar Covid-19
Sementara sehari sebelumnya, bertambah 46 orang atau jumlah kumulatif 426 orang.
Adapun, tanggal 12 dan 13 April, jumlah pasien sembuh masing-masing hanya bertambah 73 dan 21 orang.
"Kita patut bersyukur akumulasi pasien sembuh DKI Jakarta sebanyak 202 pasien, di Jawa Timur 86 pasien, Sulawesi Selatan ada 42 pasien, Bali 32 pasien dan Jawa Barat 28 pasien," papar Yuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.