JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora kembali beraksi pada Rabu (15/4/2020) pagi di Poso, Sulawesi Tengah.
Kelompok teroris tersebut sedang diburu oleh polisi selama bertahun-tahun.
Masa kerja satuan tugas (satgas) yang dibentuk polisi untuk memburu kelompok tersebut, Satgas Tinombala, telah diperpanjang berkali-kali.
Perpanjangan terakhir terjadi di bulan Desember 2019 untuk enam bulan berikutnya.
Baca juga: Begini Kronologi Dua Teroris Tembak Polisi di Poso Versi Polri
Baru-baru ini, anggota kelompok tersebut menembak polisi yang bertugas mengamankan sebuah bank di Poso.
Berikut fakta-fakta terkait peristiwa tersebut seperti dirangkum Kompas.com:
1. Ditembak dari belakang
Berdasarkan kronologi yang dibeberkan Polri, kedua pelaku menyambangi bank tempat anggota kepolisian tersebut bertugas.
Karena anggota kepolisian yang dicari tidak ada, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono, keduanya meninggalkan bank tersebut.
"Sebelumnya itu sudah ada pelaku ini datang ke bank itu mencari anggota. Ternyata enggak ada, dua OTK (orang tidak dikenal) ini kemudian kembali, keluar dari lokasi bank," ucap Argo melalui siaran langsung di akun Instagram Polres Jakbar, Rabu.
Beberapa saat kemudian, seorang polisi tiba di bank dengan menggunakan sepeda motor.
Kedua pelaku kembali memasuki area bank dengan berboncengan di sepeda motor.
Salah satu pelaku melepaskan tembakan dari arah belakang polisi yang baru membuka helmnya itu.
"Kemudian dua orang itu (pelaku) ini datang dengan menggunakan motor juga dan langsung menembak anggota dari belakang. Yang terkena adalah di dada sebelah kanan,” ujar dia.
Baca juga: Kedua Teroris yang Tembak Polisi di Poso Merupakan DPO
Menurut Argo, pelaku juga sempat memukul dan mencoba untuk merebut senjata polisi tersebut.