JAKARTA, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah satu bulan bertugas setelah dibentuk pemerintah pada Maret lalu.
Dalam rangka menangani pandemi Covid-19 di Tanah Air, pemerintah telah membentuk Gugus Tugas Covid-19 dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai leading sector-nya.
Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pembentukan Gugus Tugas dilakukan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun 2020 yang diterbitkan pada 13 Maret 2020.
Baca juga: Tangani Pandemi, RI Usul Bentuk Gugus Tugas Bersama ASEAN, China, Jepang, dan Korsel
Sejumlah upaya dalam menangani Covid-19 telah dilakukan selama satu bulan terakhir. Berikut paparan Doni Monardo:
1. Lengkapi APD Tenaga Medis
Salah satu tanggung jawab Gugus Tugas Covid-19 dalam menanggulangi pandemi virus corona adalah melengkapi kebutuhan alat keselamatan kesehatan bagi tenaga medis.
Doni Monardo mengatakan, alat keselamatan kesehatan atau alat pelindung diri (APD) itu diperuntukkan bagi para tenaga medis baik dokter, perawat, maupun tenaga medis lainnya.
"Melengkapi alat keselematan kesehatan untuk para dokter, perawat, dan tenaga medis secara maksimal agar terlindungi dari bahaya Covid-19," ujar Doni Monardo saat konferensi pers di BNPB, Selasa (14/4/2020).
Sejak Gugus Tugas dibentuk, kata dia, pihaknya sudah mendistribusikan sebanyak 725.000 APD, 13 juta masker bedah, dan 150.000 masker N95.
Baca juga: Laporan Gugus Tugas Covid-19 Terkait Pengadaan APD untuk Tenaga Medis
Saat ini, tim ahli dari Gugus Tugas dibantu oleh peneliti dan periset dari berbagai lembaga, perguruan tinggi, dan dunia usaha juga sedang berupaya memproduksi APD sendiri.
APD tersebut dibuat dengan menggunakan komponen-komponen lokal yang nantinya juga akan bersertifikasi WHO.
"Kami sedang berupaya memproduksi APD dengan menggunakan komponen lokal dan bersertifikasi WHO," kata dia.
Termasuk juga saat ini sedang diupayakan untuk memproduksi ventilator atau alat bantu pernapasan.
Selain itu, Gugus Tugas juga telah mendistribusikan sebanyak 800.000 alat rapid test ke seluruh provinsi di Indonesia.