JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, berdasarkan prediksi Badan Intelijen Negara (BIN) puncak pandemi Covid-19 terjadi pada bulan Mei dan Juni 2020.
Ia mengatakan, saat ini diperlukan upaya pencegahan penularan Covid-19 dengan lebih sistematis.
"Harapan kita skenarionya segera ditemukan obat atau vaksinnya, ini nanti cepat selesai. Namun, jika tidak, maka perlu ada upaya-upaya untuk mencegah penularan dengan cara yang lebih sistematis dan mungkin dengan cara yang lebih keras. Tapi semua opsi sedang dilaksanakan," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR, Selasa (14/4/2020).
Baca juga: Puncak Pandemi Covid-19 Diprediksi Terjadi pada Pertengahan Mei
Tito mengatakan, mengenai penanganan Covid-19, ia sudah menginstruksikan kepada kepala daerah untuk merealokasi anggaran dalam situasi krisis nasional ini.
Tito meminta kepala daerah fokus pada realokasi anggaran untuk bidang kesehatan hingga memperkuat pengamanan sosial.
"Memperkuat social safety net, jaringan pengamanan sosial, memberikan bantuan-bantuan pada warga baik tunai maupun non tunai, dan bagi dunia usaha, dampak ekonomi agar tidak terlalu dalam, terutama UMKM dan mikro. Inilah yang sedang dilaksanakan oleh semua daerah," ujarnya.
Baca juga: Soal Puncak Pandemi dan Gelombang Kedua Covid-19, Kemenkes: Kuncinya Disiplin Masyarakat
Lebih lanjut, Tito juga mengatakan, ia sudah melakukan konferensi video dengan KPK, BPKP, Kabareskrim Polri, hingga pihak Kejaksaan Agung terkait penanganan Covid-19 agar memahami situasi saat ini tidak seperti biasanya.
"Sehingga ini betul-betul bisa dipahami, situasi ini adalah situasi yang sangat tidak biasa, kondisi luar biasa," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.