Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: Jakarta Harus Siap Telan Pil Pahit demi Keselamatan Penduduk

Kompas.com - 10/04/2020, 08:45 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno mengatakan, angka perekonomian di DKI Jakarta perlu sedikit dikorbankan guna menyelamatkan nyawa warga di tengah wabah virus corona (Covid-19) ini.

Pernyataan Eddy menyusul mulai diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota pada Jumat (10/4/2020) ini.

"Dampak ekonomi tak terelakkan karena fokus utama adalah memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19. Geliat perekonomian di Jakarta harus dikorbankan demi keselamatan warga," ujar Eddy dalam keterangan tertulis, Kamis (9/4/2020).

Baca juga: PSBB Jakarta, Simak Daftar Satpas SIM yang Masih Buka

Selama ini, lanjut Eddy, perekonomian Jakarta berbasis pada perdagangan, konstruksi dan jasa. Aktivitas itu menyumbang 17 persen dari total perekonomian nasional.

Sejalan dengan itu, pelemahan ekonomi Ibu Kota diprediksi akan memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Namun demikian, apabila Jakarta berhasil meredam penyebaran virus corona, maka perekonomiannya pun akan pulih. Hal itu berdampak positif pula pada pemulihan ekonomi nasional.

"Dengan kata lain, Jakarta harus bersiap menelan pil pahit terlebih dahulu demi keselamatan penduduknya sebelum nanti bangkit kembali menuju motto 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya'," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini.

Baca juga: Denda Rp 100 Juta atau 1 Tahun Penjara bagi Pelanggar PSBB DKI Jakarta

Mantan Bankir Profesional di Merril Lynch ini menjelaskan, pergerakan dan mobilitas serta lalu lintas masyarakat menciptakan aktivitas ekonomi.

Misalnya belanja ke pasar, makan di restoran, menghadiri seminar, menginap di hotel atau mengunjungi tempat hiburan.

Dengan berhentinya mobilitas warga, lanjut dia, praktis kegiatan ekonomi juga akan terhenti.

"Berbagai ekses negatif akan terlihat seperti PHK, usaha gulung tikar dan tenaga kerja pendatang akan kembali ke kampungya dengan tidak membawa THR dan oleh-oleh lebaran," kata dia.

Baca juga: PSBB Jakarta Resmi Berlaku, Ojol Dilarang Bawa Penumpang

Diberitakan sebelumnya, pemerintah menyatakan ada penambahan 337 kasus baru Covid-19 di Indonesia berdasarkan data yang masuk per Kamis (9/4/2020) sore.

Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Tanah Air menjadi 3.293 orang.

Dari jumlah tersebut, pemerintah mencatat sebanyak 252 pasien telah dinyatakan sembuh.

Menurut Yuri, ini disebabkan terjadi penambahan sebanyak 30 pasien yang sembuh dibandingkan data sebelumnya.

Baca juga: Ada PSBB di Jakarta, 7 KA Jarak Jauh Kurangi Jam Operasional

Kemudian, berdasarkan data pemerintah, sebanyak 280 pasien positif Covid-19 meninggal dunia sejak awal kasus ini diumumkan pada 2 Maret 2020 hingga Kamis sore ini.

Jumlah ini disebabkan adanya penambahan 40 pasien yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir, terhitung data yang masuk pada Rabu (8/4/2020) pukul 12.00 WIB hingga Kamis ini pukul 12.00 WIB.

Dengan demikian, persentase pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 8,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com