JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih bertambah.
Hingga Rabu (1/4/2020) pukul 12.00 WIB, total terdapat 1.677 kasus Covid-19 di Tanah Air. Jumlah ini bertambah 149 pasien dalam periode 24 jam terakhir.
"Untuk kasus konfirmasi positif ada penambahan 149 orang, sehingga sekarang menjadi 1.677," ujar Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu sore.
Baca juga: UPDATE: Tambah 149, Total Ada 1.677 Kasus Covid-19 di Indonesia
Selain itu, Yuri juga memaparkan, dalam periode yang sama terdapat penambahan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 22 orang.
Total ada 103 pasien yang dua kali hasil tesnya dinyatakan negatif, setelah sebelumnya sempat dinyatakan positif virus corona.
Kemudian, terdapat penambahan 21 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Secara keseluruhan, jumlah pasien yang meninggal setelah mengidap Covid-19 ada 157 orang.
Baca juga: UPDATE: Pasien Covid-19 Meninggal Kini 157 Orang, Bertambah 21
Penambahan di 13 provinsi
Berdasarkan data pemerintah, penambahan 149 kasus baru pasien positif Covid-19 terjadi di 13 provinsi.
Akan tetapi, tidak ada provinsi baru yang mencatat kasus perdana Covid-19. Dengan demikian, hingga saat ini kasus Covid-32 ada di 32 provinsi.
Penambahan tertinggi terlihat ada di DKI Jakarta, yaitu 62 kasus baru. Penambahan ini membuat kasus Covid-19 di Ibu Kota tercatat sebanyak 808.
Baca juga: Kasus Covid-19 Tersebar di 32 Provinsi, DKI Catat 808 Kasus
Kemudian, penambahan tertinggi berikutnya terdapat di Jawa Barat dengan 21 kasus baru, serta Sulawesi Selatan dengan 15 kasus baru.
Tiga provinsi di Pulau Jawa, yaitu Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, juga mencatat penambahan kasus tinggi, yaitu masing-masing 11 kasus baru.
Pembatasan sosial masih diabaikan
Dalam kesempatan yang sama, Yurianto mengatakan, penambahan kasus positif Covid-19 dari hari ke hari menjadi bukti bahwa penularan masih terjadi di masyarakat.
Menurut dia, pembatasan sosial atau physical distancing yang diimbau pemerintah masih diabaikan.
"Ini memberi bukti kepada kita bahwa penularan di luar masih terjadi, kontak dekat masih diabaikan, kemudian cuci tangan masih belum dijalankan dengan baik," kata Yuri.
Baca juga: Pasien Covid-19 Bertambah, Bukti Penularan Masih Ada dan Kontak Dekat Diabaikan
Ia menegaskan, saat ini setiap orang bertanggung jawab atas kesehatan dirinya sendiri dan orang lain.
Yuri meminta agar imbauan tentang pembatasan sosial dan dilakukan dengan disiplin. Kewaspadaan dan kesadaran diri akan kondisi kesehatan juga penting.
"Mari kita lindungi orang tua kita, orang-orang rentan, agar tidak tertular karena dampaknya makin berat untuk mereka," tuturnya.