JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo menyampaikan belasungkawa atas gugurnya sejumlah tenaga medis dalam menangani wabah Covid-19.
Berdasarkan laporan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) setidaknya sudah ada sembilan dokter yang gugur akibat wabah ini. Jumlah ini belum termasuk perawat dan tenaga medis lainnya yang turut terpapar virus corona.
"Kami atas nama Kemenpan RB dan BKN (Badan Kepegawaian Negara) menyampaikan dukacita yang mendalam khususnya kepada para tenga medis, dokter, perawat yang gugur dalam tugas karena penyakit Covid-19 ini," kata Tjahjo saat memberikan keterangan di kantornya, Senin (30/3/2020).
Baca juga: Jika Diputuskan Lockdown, Wakil Ketua DPRD DKI Ingatkan Pemprov DKI Penuhi APD Tenaga Medis
Beberapa dari tenaga medis tersebut, menurut dia, merupakan aparatur sipil negara (ASN).
Tjahjo pun meminta agar para ASN dapat mematuhi imbauan yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Aturan itu mulai dari larangan untuk pulang ke kampung halaman hingga menerapkan social distancing dan physical distancing.
Meski saat ini, ia menambahkan, para ASN tengah menjalankan tugasnya di rumah atau working from home (WFH), bukan berarti mereka berhenti memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kita ikuti perkemabgan yang disampaikan rutin oleh Gugus Tugas, Kepala BNPB ini untuk terus melaksanakan tugas keseharian termasuk mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak mudik dan menjaga jarak yang aman," ujarnya.
Baca juga: Cerita Dokter Tirta, Influencer yang Terjun Langsung Lindungi Tenaga Medis dari Covid-19
Seperti diketahui, masa WFH ASN diperpanjang hingga 21 April 2020.
Tjahjo menegaskan, para ASN yang WFH tidak libur. Ia pun meminta kepada para sekretariat jenderal, sekretaris utama, sekretaris menteri, termasuk kepala daerah dan sekretaris daerah untuk memonitor kinerja seluruh ASN.
"Untuk daerah diserahkan kebijakannya kepada kepala daerah. Tidak otomatis semua daerah sama. Mencermati gelagat perkembangan Covid-19 di setiap daerah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.