JAKARTA, KOMPAS.com - Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono mengungkapkan, Rumah Sakit (RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran diperuntukan bagi pasien yang berada di wilayah Jabodetabek.
Hanya saja, ketika rumah sakit tersebut resmi beroperasi pada pukul 17.30 WIB, Senin (23/3/2020), ada warga dari Semarang hingga Surabaya yang mendaftar.
"Rumah sakit ini sebetulnya didesain awal untuk menampung pasien yang berada di Jabodetabek, namun pada kenyataannya di hari pertama saja ada pasien yang datang dari Surabaya, Semarang, tetapi tetap kami menerima," ujar Eko di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (26/3/2020).
Baca juga: RS Darurat Wisma Atlet Tak Terima Pasien Covid-19 di Bawah 15 Tahun
Selain itu, Eko mengungkapkan, rumah sakit darurat tersebut berbeda dengan rumah sakit pada umumnya.
Sebab, rumah sakit darurat ini menerapkan pelayanan melalui self handling dengan sistem visi video call.
Tak hanya itu, rumah sakit darurat tersebut juga memiliki konsep karantina diri.
"Kemudian limitasi kontak dengan petugas dan apabila makin memberat maka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan," kata dia.
RS Darurat Covid-19 telah beroperasi sejak pukul 17.30 WIB, Senin (23/3/2020).
Ada dua lantai yang dijadikan rumah sakit dadakan, yakni tower VII yang saat ini telah beroperasi dan mampu menampung 1.700 orang.
Kemudian, tower VI yang mampu menampung 1.300 pasien. Dengan begitu, RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran dapat menampung 3.000 pasien dari dua lantai tersebut.
Baca juga: Hingga Rabu Malam, RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Rawat 161 Pasien
Adapun hingga pukul 06.00 WIB, Kamis (26/3/2020), rumah sakit ini telah menerima 208 pasien yang terdiri dari 121 pria dan 87 wanita.
Rinciannya, 14 orang positif corona, 146 orang PDP, dan 48 orang ODP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.