JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyiapkan alat rapid test untuk mendeteksi virus corona atau penyakit Covid-19.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menuturkan, alat deteksi cepat itu didatangkan langsung dari China.
"Sekarang sudah ada 2.000, besok sudah diklik hari ini, paling besok diantar 2.000 lagi. Jadi 4.000 yang dari China itu 100.000. Tetapi kita tetap akan membeli sejuta," ujar Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Baca juga: Pernyataan Baru Jokowi soal Covid-19, Rapid Test hingga Siapkan Obat
Yuri mengatakan, Indonesia memerlukan banyak alat rapid test. Sebab, kata dia, potensi masyarakat yang berisiko terjangkit Covid-19 mencapai 600.000 hingga 700.000 kasus.
Sebelumnya, Yuri juga mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan sekitar 1 juta alat rapid test untuk mendeteksi virus corona di masyarakat.
Alat tes tersebut akan tiba di Indonesia secara bertahap mulai Sabtu (21/3/2020) besok.
Ia menjelaskan, proses analisis rapid test akan dilakukan dengan cara mengambil sampel darah seseorang.
Setelah itu, alat tersebut dapat membaca apakah di dalam tubuh seseorang mengandung virus corona atau tidak hanya dalam kurun waktu dua menit.
Namun demikian, alat tes cepat itu bukan satu-satunya yang menjadi rujukan bagi petugas medis untuk menyatakan status kesehatan seseorang terkait Covid-19.
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Rapid Test Virus Corona?
Jika ternyata ada indikasi positif dari pemeriksaan, akan dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan melalui metode PCR.
"Karena bisa saja hasil positif terjadi pada orang yang sudah sembuh. Tetapi bisa saja pada kasus yang terinfeksi hasilnya negatif karena proses imunologi yang belum terbentuk," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.