Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Covid-19, Model Korea Selatan Dinilai Cocok Ditiru RI

Kompas.com - 20/03/2020, 17:32 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog dan Dosen Universitas Indonesia (UI) Imam B. Prasodjo menyebutkan, model Korea Selatan lebih cocok diterapkan Indonesia agar bisa sukses melawan Covid-19.

Menurut Imam, sulit bagi Indonesia meniru China karena sistem politik yang berbeda. China kini sudah sukses melawan sebaran Covid-19.

"Kita lihat sistem politik China dengan Indonesia beda. China mudah sekali melakukan (penyelesaian Covid-19) karena sentralistik, tidak seperti di Indonesia melakukan kebijakan itu respons politiknya beragam," ujar Imam dalam konferensi pers di BNPB, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: Virus Corona, Korea Selatan dan Klaim Penurunan Kasus Covid-19...

"Oleh karena itu, model Korea Selatan itu lebih cocok, lebih mendekati kemungkinan yang bisa dilakukan," kata dia.

Namun pada intinya, kata dia, masyarakat harus patuh untuk menerapkan social distancing atau membatasi jarak.

Terutama untuk tidak berkerumun di satu tempat untuk sementara waktu, baik dalam berkegiatan maupun beribadah.

"Intinya, jangan dempetan baik itu saat rapat bahkan shalat. Dalam situasi ini jemaahnya itu jangan dempetan karena kita tidak tahu sebelahnya ini batuk, bersin atau terpapar, terinfeksi atau tidak," kata dia.

Ia mengatakan, kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan saling menjaga jarak ini akan menjadi kunci untuk menyelesaikan masalah Covid-19 ini.

Kesadaran masyarakat, kata dia, akan membuat kondisi jauh lebih baik karena dilakukan dengan tanggung jawab dari dalam diri sendiri dan bukan karena dipaksa.

"Tapi kalau bandel, demi keamanan publik saya kira bisa ada regulasi. Misalnya di pasar, pasar tak boleh berkerumun. Diatur. Sama dengan orang antre, antre tidak boleh seperti biasa dempet-dempetan. Bahkan di lift," kata dia.

Baca juga: Salah Satu Stafnya Positif Covid-19, Ini yang Dilakukan Universitas Binus

Adapun Korea Selatan saat ini disebut-sebut sebagai contoh terbaik dalam menangani Covid-19.

Negeri Ginseng itu tidak menerapkan lockdown untuk negaranya, tetapi mengintensifkan tes massal bagi warga.

Masyarakat dipermudah melakukan tes Covid-19 baik dengan cara drive thru maupun single person booth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com