JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Haeru Rahayu meminta jajarannya untuk menyiapkan langkah taktis melindungi nelayan di Laut Natuna Utara.
"Untuk melaksanakan langkah-langkah taktis di lapangan dalam rangka melindungi nelayan-nelayan Indonesia," ujar Haeru dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).
Haeru mengatakan langkah taktis itu merupakan upaya pemerintah melakukan perlindungan ketika nelayan menangkap ikan di perairan perbatasan seperti di Laut Natuna Utara.
Baca juga: Mulai Selasa Hari Ini, 29 Kapal Nelayan Pantura Ramaikan Natuna Utara
Menurutnya, saat ini Natuna menjadi salah satu perhatian pemerintah, termasuk menjamin keamanan para nelayan.
"Natuna salah satu area yang menjadi perhatian kami. Tentu saja kami tidak melakukannya sendirian, ada rekan-rekan dari TNI AL, Polri dan Bakamla yang juga melaksanakan pengamanan di Laut Natuna Utara," katanya.
Diketahui, terdapat 30 nelayan asal Pantura yang mulai mencari ikan di Laut Natuna Utara atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, Kepulauan Riau.
Baca juga: Tak Bisa Terapkan Kerja dari Rumah, Kapal KKP Tetap Bekerja dari Laut
Kehadiran mereka sebagai upaya untuk meramaikan ZEE Indonesia setelah sebelumnya sempat diklaim China.
Para nelayan tersebut dikirim ke Natuna tanpa terbebani tenggat waktu sampai kapan mereka berakhir mencari ikan di wilayah perbatasan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.