JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta jajaran kementerian terkait untuk mengkalkulasi menurunnya harga minyak dunia.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas lewat video conference dari Istana Bogor, Rabu (18/3/2020).
"Kita tau harga minyak dunia sekarang ini turun hingga ke level kurang lebih 30 dolar AS per barel, karena itu saya minta dikalkulasi, saya minta dihitung dampak dari penurunan ini pada perekonomian kita," kata Jokowi.
"Terutama (harga) BBM baik BBM bersubsidi maupun BBM non subsidi," sambungnya.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok, Indonesia Rugi atau Untung?
Jokowi juga meminta jajarannya menghitung berapa lama kira-kira penurunan ini akan terjadi, serta prediksi harga ke depan.
"Kita harus merespon kebijakan dengan kebijakan yang tepat dan kita juga harus bisa memanfaatkan momentum dan peluang dari penurunan minyak ini untuk perekonomian negara kita," ujarnya.
Harga minyak mentah dunia jatuh pada hari ketiga, Jumat (13/3/2020).
Baca juga: Minyak Dunia Anjlok, Harga BBM Berpotensi Turun
Jatuhnya minyak Brent selama 3 hari ditetapkan sebagai penurunan mingguan terbesar sejak 1991 akibat wabah virus corona yang mencengkeram pasar.
Dikutip Reuters, Jumat (13/3/2020), minyak mentah Brent turun 67 sen, atau 2 persen menjadi 32,55 dollar AS per barrel, setelah jatuh lebih dari 7 persen pada Kamis (12/3/2020).
Dalam sepekan ini, Brent sudah turun 28 persen, menjadikannya penurunan mingguan terbesar sejak 18 Januari 1991 sejak Perang Teluk. Ketika Perang Teluk I pecah, minyak mentah turun 29 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.