JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengungkapkan beberapa hal yang perlu dilakukan saat seorang pasien yang positif virus corona (Covid-19) melakukan isolasi mandiri di rumah.
Hal ini disampaikan Yuri dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).
"Karena isolasi di rumah ini bukan sesuatu yang sulit, sesuatu yang sederhana. Namun membutuhkan komitmen yang kuat, bukan hanya dari pasiennya tetapi juga dari keluarganya," kata Yuri.
Baca juga: Rencana Pemerintah Ubah Skema Isolasi Pasien Covid-19...
Pertama, pasien Covid-19 yang diisolasi di rumah harus mengenakan masker. Kedua, menjaga jarak dengan seluruh anggota keluarga.
Ketiga, tidak mencampur alat makan dan minum pasien Covid-19 dengan anggota keluarga yang terbebas dari virus tersebut.
Baca juga: Jumlah Bertambah 38, Total Pasien Positif Virus Corona Kini 172 Kasus
Keempat, memperhatikan asupan gizi, kelima tidak kontak dengan anggota keluarga lainnya tanpa alat pelindung.
Terakhir, memisahkan tempat tidur bagi penderita Covid-19.
"Kalau memungkinkan bisa tidur dalam satu kamar yang tersendiri itu lebih baik. Namun bukan menjadi sesuatu yang mutlak," ucap Yuri.
Baca juga: Mekanisme Isolasi Diubah, Pemerintah Akan Kumpulkan Pasien Covid-19 di Satu Ruangan
Sebelumnya, Achmad Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 yang tidak memiliki gejala tidak akan dirawat di rumah sakit.
"Tidak berarti semua kasus positif harus diisolasi di rumah sakit, ada beberapa kasus positif tanpa gejala yang akan kita lakukan karantina, kita isolasi di rumahnya secara mandiri," kata Yuri dalam konferensi persnya yang ditayangkan Kompas TV, Senin (16/3/2020).
Baca juga: Berikut Protokol Isolasi Diri ala Kemenkes Terkait Penanganan Virus Corona
Pedoman tersebut sudah diunggah di website Kementerian Kesehatan www.kemkes.go.id.
Yuri mengatakan isolasi di rumah ini dilakukan karena pemerintah sedang gencar melakukan penelusuran orang yang positif virus corona.
"Sudah barang tentu tracing semakin gencar, kasus positif akan semakin banyak," ucap Yuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.