Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Migran Indonesia di Singapura Diminta Karantina 14 Hari

Kompas.com - 17/03/2020, 13:05 WIB
Dani Prabowo,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pekerja migran Indonesia (PMI) di Singapura yang baru tiba dari Indonesia maupun negara lainnya diminta untuk mengkarantina diri di rumah (Stay-home Notice-SNH) selama dua pekan.

Kebijakan ini berlaku bagi mereka yang baru tiba setelah tanggal 16 Maret 2020 di Negeri Singa tersebut.

"Dalam rangka upaya pencegahan penyebaran Covid-19, terhitung sejak tanggal 16 Maret pukul 23.59 waktu Singapura, pemerintah Singapura menerapkan kebijakan tersebut," demikian bunyi keterangan KBRI Singapura seperti dilansir, Selasa (17/3/2020).

Baca juga: Demam Sepulang dari Hong Kong, Pekerja Migran Diisolasi di RSUD Banyumas

Sementara, bagi para PMI yang baru akan bekerja di Singapura, karantina dilakukan di lokasi terpisah dari rumah majikan, yakni asrama atau hostel.

"Sementara, bagi para PMI yang kembali ke Singapura setelah melaksanakan cuti, maka karantina dapat dilksanakan di rumah majikan," imbuh keterangan itu.

Adapun, bagi para majikan, harus memperoleh persetujuan dari Ministry of Manpower (MoM) Singapura sebelum mengonfirmasi penerbangan PMI ke Singapura.

Di samping itu, mereka juga harus memastikan tersedianya tempat tinggal selama masa karantina dilaksanakan.

Baca juga: Tambah Satu Orang, WNI Positif Covid-19 di Singapura Jadi 9 Orang

Para PMI juga diharapkan dapat berisitriahat di rumah pada saat off day.

Pada saat yang sama, para majikan juga diharapkan tidak meminta mereka untuk bekerja.

"Atau apabila diminta bekerja, maka memberikan kompensasi uang sebagai ganti off day," tulis keterangan itu.

Lebih lanjut, bagi PMI yang berencana cuti ke Indonesia, diharapkan untuk menunda perjalanan jika tidak mendesak hingga ada perubahan kebijakan dari pemerintah Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com