Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan HB X Minta Kirab Peringatan Penobatan Dialihkan Jadi Acara Bersih Desa

Kompas.com - 16/03/2020, 18:20 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X) meminta acara kirab untuk memperingati penobatannya sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dialihkan dalam kegiatan bersih desa.

Permintaan itu dilontarkan untuk mencegah penyebaran virus corona akibat adanya keramaian karena berlangsungnya kirab.

"Saya pun membatalkan acara di mana warga masyarakat itu ingin merayakan peristiwa ulang tahun jumenengan (peringatan penobatan)," ujar Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam jumpa pers di Kompleks Kepatihan, Senin (16/03/2020).

Baca juga: Tempat Wisata di Yogyakarta Masih Beroperasional dengan Normal

Kirab memperingati penobatan Sri Sultan HB X sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat rencananya akan digelar pada 24 Maret 2020.

Sri Sultan HB X telah berbicara dengan panitia agar acara dialihkan dalam kegiatan bersih desa.

"Untuk panitia karena sudah mempersiapkan bisa tidak diubah, karena juga beberapa kampung dan kelurahan juga akan menyelenggarakan bisa nggak berubah untuk bersih desa saja," ucapnya.

Dalam bersih desa itu juga bisa dilakukan penyemprotan disinfektan. Tujuanya untuk mencegah penyebaran Corona.

"Untuk pindah di desa itu dalam konteks bukan untuk pentas budaya, berkumpul tapi dalam konteks bersih desa. Apakah disemprot disinfektan atau kita memberikan penerangan yang dimaksud hidup sehat," bebernya.

Baca juga: Perguruan Tinggi di Yogya Terapkan Kuliah Online, Sultan HB X Khawatir Mahasiswa Keluyuran

"Bagi saya itu lebih positif dalam satu situasi kebijakan yang perlu sinkron dengan kebijakan pusat untuk mengatasi virus corona," sambung HB X.

Sri Sultan juga berharap masyarakat DIY bisa menunda aktivitas perorangan, kelembagaan, maupun kelompok yang melibatkan banyak orang untuk menghindari berkumpulnya banyak orang.

"Yang memungkinkan bisa ditunda ya kami harapkan bisa ditunda. Tapi kalau seperti itu bisa dilakukan misalnya di hotel, di rumah makan bisa tidak tempat-tempat itu menyediakan alat untuk bisa mengecek setiap peserta yang datang," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com