BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia bersatu dan bekerja sama menghentikan sebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan covid-19.
Virus corona tipe 2 telah dikonfirmasi masuk Indonesia 2 Maret 2020 dan jumlah orang yang terpapar hingga hari ini terus bertambah. Hari ini tercatat 117 orang positif terpapar virus corona.
Jokowi meminta seluruh rakyat Indonesia tetap tenang, tidak panik, dan meningkatkan kewaspadaan.
Baca juga: Ini Arahan Lengkap Jokowi Demi Mencegah Meluasnya Corona di Indonesia
"Agar penyebaran covid-19 ini bisa kita hambat dan kita stop, inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong-menolong dan bersatu padu, gotong royong," ujar Jokowi dalam konferensi pers, Minggu (15/3/2020).
Jokowi mengatakan, pemerintah ingin kerja sama dan gotong royong tersebut menjadi gerakan masyarakat yang masif agar masalah covid-19 bisa tertangani.
Salah satu instruksi Jokowi untuk dilaksanakan yaitu agar warga melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
Jokowi memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa.
Baca juga: Jokowi: Seluruh Rakyat Indonesia Saya Minta Tetap Tenang, Tidak Panik
Ia juga meminta pemerintah daerah membuat kebijakan tentang sebagian ASN (aparat sipil negara) bisa bekerja di rumah dengan menggunakan interaksi online, tetapi tetap mengutamakan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
Ia meminta untuk menunda kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta dengan banyak.
"Kita ingin ini menjadi sebuah gerakan masyarakat agar masalah covid-19 ini bisa tertangani dengan maksimal. Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," kata Jokowi.
Perkembangan terbaru menunjukkan adanya penambahan kasus baru covid-19 sebanyak 21 kasus. Dengan demikian total kasus covid-19 positif di Indonesia berjumlah 117 .
"Hari ini kami mendapatkan 21 kasus baru, 19 di Jakarta dan 2 di Jawa Tengah. Di Jakarta ini, sebenarnya adalah pengembangan dari tracing kasus sebelumnya," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.