JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pemerintah menjamin keamanan pelaksanaan PON maupun Pilkada 2020 Papua kendati Kelompok Kriminal Bersenja (KKB) terus melancarkan rentetan teror.
"Tadi rapat untuk itu (pengamanan), menjamin keamanan PON, menjamin keamanan Pilkada dan seterusnya, sudah," ujar Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Mahfud mengatakan skema pengamanan PON dan Pilkada masuk dalam pembahasan dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) di kantornya, Selasa (10/3/2020).
Baca juga: Mahfud MD: Pembangunan Papua Akan Lebih Terintegrasi, Tak Terkesan TNI-Polri Tangani Sendiri
Di mana rapat tersebut dihadiri Mendagri Tito Karnavian, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Kemudian disusul Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono, Kepala BSSN Hinsa Siburian, Asintel Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Andjar Wiratma, Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri, Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN, dan Sekrerataris Jenderal Kementerian Sosial.
Sementara itu, pihaknya belum mengetahui gangguan keamanan yang dilakukan KKB di Distrik Tembagapura apakah merembet ke kawasan Freeport.
"Enggak tahu saya, belum bicara dengan Direktur Freeport. Saya belum tahu kalau ganggu atau tidak," katanya.
Baca juga: Mahfud Sebut Draf Lanjutan Inpres soal Pembangunan Papua Rampung
Diberitakan sebelumnya, arus pengungsian warga yang sebelumnya tinggal di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, terus bertambah.
"Perlu diketahui bahwa total warga masyarakat yang telah diturunkan ke Timika dari Distrik Tembagapura sejak 6-9 Maret 2020 sebanyak 1.572 jiwa," ujar Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, melalui rilis, Senin (9/3/2020).
Pada 6 Maret 2020, dari Desa Waa Banti, total 258 jiwa, yang terdiri dari 122 dewasa dan 136 anak–anak diungsikan ke Timika.
Lalu, pada 7 Maret 2020, total 702 jiwa warga dari Desa Kimbeli dan Kali Kabur. Dari jumlah tersebut, 536 jiwa merupakan orang dewasa dan 166 anak–anak.
Baca juga: Marak Aksi KKB, Polri Tak Tambah Personel di Papua
Kemudian, pada hari berikutnya, Minggu (8/3/20202), 612 jiwa warga dari Desa Banti dan sekitarnya diungsikan.
Dari total tersebut, 518 jiwa merupakan orang dewasa dan 94 anak–anak.
Waterpauw menyampaikan bahwa mereka tidak mengungsi tapi mereka pergi dari tempat tinggal mereka karena takut ada kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menggangu mereka.
"Mereka punya pengalaman beberapa tahun yang lalu terutama kaum perempuan dan anak–anak, mereka mengalami kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.