Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Corona, Publik Diimbau Sering Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air

Kompas.com - 05/03/2020, 18:42 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Dewi Sumaryani Soenarko mengimbau masyarakat untuk menerapkan gaya hidup lebih sehat dalam mencegah penularan virus corona.

Menurut Dewi, hal yang paling sederhana yang dapat dilakukan yakni lebih sering mencuci tangan.

"Jangan lupa cuci tangan, kita diajarkan untuk hidup sehat dan bersih," kata Dewi dalam konferensi pers yang digelar di Gedung FK UI, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Pasien dengan Gejala Mirip Corona di RS Rotinsulu Bandung Mulai Membaik

Dewi mengatakan, cuci tangan yang paling baik menggunakan air dan sabun.

Penggunaan hand sanitizer juga diperbolehkan, tetapi dianjurkan tak terlalu sering.

Sebab, jika sudah digunakan lima kali, akan lebih efektif mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

Dewi juga mengimbau publik untuk makan makanan yang matang. Sebab, makanan yang masih mentah lebih mungkin membawa penyakit.

Masyarakat juga diimbau untuk menjaga jarak dengan orang yang menunjukkan gejala seperti flu atau melakukan kontak langsung dengan mereka.

Jika batuk atau bersin, warga diimbau untuk menutup hidung dan mulut menggunakan tisu.

"Pakai tisu, karena tisu itu sekali buang. Dan jangan lupa tempat sampahnya harus tertutup. Jangan setelah pakai tisu tisu ditaruh di atas meja, itu tidak boleh karena itu menular ke mana-mana," ujar Dewi.

Jika sedang tidak sehat, diimbau untuk tidak memaksakan diri bepergian ke luar kota, apalagi daerah endemi virus corona.

"Kemudian jangan bohong, berterus teranglah, kamu dari mana, kalau Anda bohong kita akan susah membantu Anda," kata dia.

Baca juga: Virus Corona Muncul, Permintaan Jahe Merah Instan Meningkat 3 Kali Lipat

Untuk diketahui, virus corona hingga Kamis (5/3/2020) pagi telah dikonfirmasi positif di 79 negara.

Jumlah kasusnya mencapai 94.752 di seluruh dunia, dengan angka kesembuhan yang mencapai lebih dari 50 persen yakni sekitar 50.698.

Adapun angka kematian mencapai 3.249 korban meninggal. Di Indonesia, terdapat dua orang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Menurut Presiden Joko Wisodo, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Baca juga: Per Kamis, Ada 12 Kasus Penimbunan Masker dan 5 Kasus Hoaks Virus Corona

Warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com