JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Muhammad Misbakhun menyayangkan komentar sejumlah pejabat terkait virus Corona (Covid-19).
Misbakhun menilai komentar asal dari sejumlah pejabat dan birokrat berpotensi membuat kondisi perekonomian bertambah buruk.
Menurut dia, pasar yang sedang panik dan menghadapi tekanan tidak semestinya ditimpali komentar-komentar yang memperburuk situasi.
"Para birokratnya, komentarnya atau statement di publik tidak memberikan suasana dan situasi tenang malah bikin situasi semakin memburuk. Seharusnya memberikan sinyal-sinyal positif," kata Misbakhun kepada wartawan, Sabtu (29/2/2020).
Baca juga: Pemprov DKI Pastikan Tak Ada Penderita Virus Corona
Anggota Komisi XI itu menjelaskan, efek penyebaran virus corona sudah mulai membuat rupiah terdepresiasi sehingga nilai tukar dolar AS (USD) sudah di kisaran Rp 14.200.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada akhir 2019 masih di atas level 6.000, belakangan sempat merosot ke kisaran 5.200.
Misbakhun menegaskan, IHSG dan kurs rupiah merupakan dua indikator utama perekonomian.
"Kalau yang terserang dua unsur indikator perekonomian Indonesia yaitu nilai tukar dan IHSG, saya yakin akan berpengaruh secara psikologis ke perekonomian kita secara umum lalu berlanjut ke sektor-sektor fundamental lainnya," ujarnya.
Oleh karena itu, mantan pegawai Kementerian Keuangan tersebut menegaskan, harus ada kebijakan tepat untuk mengantisipasi efek penyebaran virus corona.
Baca juga: Pimpinan DPR Desak Mendagri Bentuk Desk Corona
“Kalau itu salah penanganan, ini bisa membuat situasi makin buruk,” katanya.
Misbakhun mengatakan, Indonesia memiliki banyak daerah dengan karakteristik masing-masing. Menurut dia, antisipasi atas efek penyebaran virus corona juga harus memperhatikan karakter wilayah.
Politikus asal Pasuruan, Jawa Timur itu lantas mencontohkan Yogyakarta. Mengutip data BI, Misbakhun mengatakan bahwa 55 persen perekonomian Yogyakarta ditopang oleh pariwisata.
Namun, Misbakhun memperkirakan penyebaran virus corona juga akan berimbas terhadap pariwisata Yogyakarta. Oleh karena itu, hal-hal yang berpotensi mengganggu penopang perekonomian Yogyakarta harus diantisipasi.
“Tantangannya ke depan, virus corona pastinya akan memberikan dampak. Jadi menguatkan Jogja ini harus terus menarik wisata domestik, lokal Nusantara,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.