JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Korea Selatan mengimbau kepada WNI yang berada di sana untuk tetap tenang dan mengikuti perkembangan mengenai penyebaran virus corona melalui sumber terpercaya.
“Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul," ujar Duta Besar Korea Selatan Umar Hadi dikutip dari siaran pers KBRI, Selasa (25/2/2020).
Baca juga: 977 Kasus Positif, Kenapa Infeksi Virus Corona di Korea Selatan Meningkat Cepat?
Ia mengatakan, saat ini ada 37.043 orang WNI yang berada di Korea Selatan.
Pihaknya pun meningkatkan perlindungan WNI di Negeri Ginseng secara langsung dan berkoordinasi dengan beberapa mitra KBRI, mulai dari paguyuban kedaerahan, mahasiswa, hingga kelompok keagamaan, baik itu jemaah masjid maupun gereja.
"Secara khusus KBRI juga secara langsung menelepon sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia lainnya di daerah yang terdampak paling parah, yaitu di Daegu dan Gyeongsangbuk-do," kata Umar.
Hal tersebut, kata dia, dilakukan untuk mengetahui secara langsung keadaan para WNI tersebut.
Demikian juga mengenai ketersediaan makanan dan masker, terutama di daerah-daerah yang terkena dampak paling parah.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai otoritas terkait di Korsel maupun pemerintah pusat untuk melakukan langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan," kata dia.
Baca juga: Wabah Virus Corona di Korsel, Anggota DPR: Keselamatan WNI Harus Diprioritaskan
Kasus virus corona di Korea Selatan mengalami lonjakan tajam dalam beberapa hari terakhir.
Dalam tujuh hari, pemerintah mengonfirmasi adanya 893 kasus baru dengan 8 kematian, termasuk 60 kasus baru Selasa (25/2/2020) ini.
Menurut keterangan Pusat Pengendalian Penyakit Korea (KCDC), dikutip dari AFP (25/2/2020), 60 kasus baru pada Selasa menunjukkan angka terkecil selama empat hari di tempatnya.
Dari kasus-kasus terbaru, 49 berada di selatan kota Daegu dan provinsi Gyeongsang Utara.
Dengan jumlah kasus sebanyak 893 yang dimiliki Korea Selatan saat ini, menjadikannya sebagai negara dengan wabah terbanyak setelah China.
Jumlah tersebut bahkan telah meningkat menjadi 977 kasus dengan kematian 10 orang.
Kondisi ini membuat Pemerintah Korea Selatan meningkatkan status kewaspadaan pada level tertinggi atau red alert.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.