JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah sejumlah lokasi di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/2/2020), terkait kasus yang menjerat eks Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, salah satu lokasi yang digeledah yakni kantor firma hukum Rahmat Santoso & Partner.
"Iya benar, (penggeledahan) di beberapa tempat di Surabaya antara lain di kantor hukum Rahmat Santoso & Partner," kata Ali kepada wartawan.
Baca juga: Anak dan Istri Nurhadi Mangkir dari Panggilan Kedua KPK
Adapun Nurhadi merupakan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung.
Belum diketahui barang-barang apa saja yang diamankan dalam penggeledahan hari ini. Ali mengatakan, penggeledahan masih berlangsung.
"(Penggeledahan) masih berlangsung," ujar Ali.
KPK menetapkan Nurhadi; menantu Nurhadi, Rezky Herbiyono; dan Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal, Hiendra Soenjoto, sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung.
Dalam kasus itu, Nurhadi melalui Rezky diduga telah menerima suap dan gratifikasi dengan nilai mencapai Rp 46 miliar.
Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Nurhadi dan Menantunya Belum Terima SPDP
Menurut KPK, ada tiga perkara yang menjadi sumber suap dan gratifikasi yang diterima Nurhadi, yakni perkara perdata PT MIT vs PT Kawasan Berikat Nusantara, sengketa saham di PT MIT, dan gratifikasi terkait dengan sejumlah perkara di pengadilan.
Dalam perkara PT MIT vs PT KBN, Rezky selaku menantu Nurhadi diduga menerima sembilan lembar cek atas nama PT MIT dari Direktur PT MIT Hiendra Soenjoto untuk mengurus perkara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.