Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Sama-sama Maju di 2024, Prabowo Dinilai Tetap Unggul dari Anies Baswedan

Kompas.com - 24/02/2020, 16:54 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun mengatakan, Prabowo Subianto masih tetap unggul dari Anies Baswedan jika keduanya sama-sama maju di Pilpres 2024.

"Kalau sejauh ini, masih menang Prabowo rasanya, " ujar Rico usai konferensi pers hasil survei terhadap nama-nama potensial kandidat Pilpres 2024 di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).

Namun, menurut dia, Prabowo harus mampu melakukan tiga hal jika ingin elektabilitasnya tetap tinggi hingga 2024 nanti.

Pertama, Prabowo harus menunjukkan kinerja yang baik sebagai Menteri Pertahanan.

Baca juga: Dahnil: Apa Pun Penilaian Survei, Pak Prabowo Ingin Lakukan yang Terbaik

Kedua, Prabowo harus bisa meraih simpati tiga jenis pemilih di masyarakat.

"Ketiganya yakni yang suka (aksi) 212, yang tidak suka 212 dan yang merasa tidak ada hubungannya dengan 212. Nah, kalau dia bisa menarik perhatian dari tiga kelompok pemilih ini, apalagi pemilihnya Pak Joko Widodo itu belum menjatuhkan pilihannya sampai sekarang, sebagian besar masih tersebar secara merata ke calon-calon lain," jelas Rico.

Alasan lain, kata Rico, karena pemilih Anies tidak memilih berdasarkan kompetensi.

"Orang yang memilih Anies karena dianggap religius dan dekat dengan ulama. Tidak ada yang salah juga dengan itu. Tapi karakter pemilihnya begitu. Alasan lain, karena faktor personalnya Anies Baswedan dianggap tutur katanya lebih bagus," ungkap Rico.

Baca juga: Puan: Pak Prabowo Kan Sudah Berkali-kali Ikut Kontestasi Politik...

Sehingga, faktor kompetensi ternyata belum terlalu dipertimbangkan oleh pemilih Anies.

"Itu juga mungkin yang menyebabkan kenapa elektabilitas Anies nomor dua. Ternyata setelah saya sendiri berhadapan dengan datanya, ternyata nomor satu masih Pak Prabowo, bukan Anies Baswedan," katanya.

Sehingga, jika ingin elektabilitasnya naik, Anies disarankan untuk bekerja dengan lebih serius di DKI Jakarta.

"Jadi apa yang dia lakukan sekarang ini sudah ada limitnya. Itu dia baru bisa naikkan kalau dia kinerjanya membaik. Seperti misalnya mengatasi banjir barulah dia bisa naik (elektabilitasnya)," tambah Rico.

Baca juga: Survei Median: Prabowo Dipilih karena Tegas, Anies karena Religius

Berdasarkan survei Median, ada lima nama yang memiliki elektabilitas tertinggi untuk Pilpres 2024.

Secara berturut-turut, kelimanya yakni Prabowo Subianto (18,8 persen), Anies Baswedan (15,8 persen), Sandiaga Uno (9,6 persen), (8,3 persen) dan Ridwan Kamil (5,7 persen).

Adapun survei Median digelar pada pekan pertama hingga pekan kedua Februari 2020.

Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Prabowo pada Pilpres 2024 Tertinggi

Sampel yang digunakan sebanyak 1.200 responden di 34 provinsi dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Tujuan survei adalah melihat kandidat yang patut diperhitungkan pada Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com