JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra mengatakan, pihaknya cukup optimistis memperoleh raihan 15 persen suara pada Pemilu Legislatif 2024 mendatang.
Menurut dia, prediksi itu cukup relevan mengingat PKS saat ini menjadi satu-satunya partai oposisi pemerintahan.
"Yang lalu oposisinya ada 4-5 partai, termasuk Golkar yang sempat juga di partai oposisi, PKS dapat hampir 9 persen. Sekarang PKS sendiri di oposisi," kata Indra di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta, Minggu (23/2/2020).
"Jadi, ceruk orang yang tidak puas, yang tidak respect dengan rezim pemerintahan, hanya peluang. Mungkin kami tidak bisa mengklaim semua ke PKS tapi setidaknya dari perspektif peluang lari ke PKS semakin tinggi," imbuh dia.
Baca juga: PKS Optimistis Tembus 15 Persen Suara pada Pemilu 2024
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI), tingkat elektabilitas PKS mencapai 6,5 persen.
Sementara, tingkat kedekatan masyarakat terhadap partai ini mencapai 7,3 persen.
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 2.197 orang di 220 desa/kelurahan secara proporsional.
Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,13 persen.
Baca juga: Kepuasan Publik terhadap Pemerintah 61,4 Persen, PKS: Bukan Prestasi
Indra menuturkan, pada periode-periode sebelumnya, tingkat elektabilitas PKS di dalam survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei tidak pernah lebih dari 3 persen. Bahkan, hingga sebelum pelaksanaan pileg terakhir pada 2019 lalu.
Namun, ia menyebut, perolehan suara PKS pada Pileg 2019 lalu hampir menyentuh 9 persen.
Secara rinci, merujuk data Komisi Pemilihan Umum (KPU), PKS memperoleh 8,21 persen dari total suara nasional yakni 11.493.663 suara. Dengan perolehan tersebut, PKS menempatkan 50 perwakilannya di DPR.
"Kalau yang lalu empat partai, maka peluang PKS untuk mengambil suara orang tidak puas, maka optimisme dengan korelasi oposisi tunggal, maka angka 15 persen optimis realisasi PKS ke depan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.