Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jaga Laga Sepak Bola Sambil Nonton Kena Sorot, Suka Hilang Konsentrasi

Kompas.com - 20/02/2020, 14:30 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakabaintelkam Irjen Suntana menyinggung soal anggota Polri yang kerap kali ikut menonton saat mengamankan pertandingan sepak bola.

Hal itu diungkapkan Suntana saat memberi sambutan di rapat koordinasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Polri di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).

"Satu hal yang sering kita ditegur oleh teman-teman dan pengamat sepak bola, anggota Polri mengamankan, tapi terkadang di lapangan juga sambil menonton," kata Suntana.

Menurutnya, jika sambil menonton, personel akan kehilangan konsentrasi.

Baca juga: Final Persija Vs Persebaya, Polisi Siapkan 7.000 Personel hingga Gelar Nonbar

Ia pun mengingatkan bahwa tugas anggota kepolisian adalah mengamankan jalannya pertandingan.

Suntana berharap anggota kepolisian menyusun rencana pengamanan secara detil demi mencegah bentrok.

"Kalau di Senayan dengan 100.000 kita isi dengan 80.000 orang di situ, sektor-sektor mana yang rawan, mana yang harus kita sekat agar suporter A dengan suporter B, sehingga suporter yang di tengah-tengah itu harus kosong, tidak diisi. Model seperti itu, perincian secara rinci yang harus kita laksanakan," ujarnya.

Baca juga: 5.700 Personel Siaga Jelang Final Piala Gubernur Jatim, Razia Digelar di Sejumlah Titik

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule menuturkan, rapat tersebut juga membahas soal jadwal pertandingan agar tidak ada perubahan.

"Kami melakukan rapat koordinasi sehingga nanti akan menyamakan persepsi berkaitan dengan jadwal yang ada di masing-masing tempat. Karena jadwal penting buat kami, kepastian, sehingga nanti tidak ada jadwal yang mungkin akan mundur, berubah," kata Iwan di lokasi yang sama.

Selain itu, koordinasi juga dilaksanakan dengan Satgas Antimafia Bola Jilid III.

Iwan mengklaim bahwa PSSI berkomitmen agar pelaksanaan sepak bola di Indonesia bersih dari berbagai praktik menyimpang.

"Kami juga koordinasi dengan Satgas Mafia Bola, kami berkomitmen untuk betul-betul membersihkan apa yang akan mengganggu kemajuan sepak bola Indonesia, apakah itu mafia dan lain sebagainya," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com