JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta publik tidak membentur-benturkan dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Permintaan tersebut menyusul kritik Megawati terhadap penyelenggaraan Formula E oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Garis bawahi jangan pula saya dibentur-benturkan sama Pak Anies," ujar Megawati saat berpidato di acara pengumuman calon kepala daerah di Kantor DPP PDI-P, kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Baca juga: Megawati Singgung Anies Baswedan: Kenapa Formula E Harus di Monas?
Megawati meluruskan, dirinya hanya berpegang pada aturan perundangan yang ada bahwa Monumen Nasional (Monas), tempat Formula E digelar, merupakan kawasan cagar budaya yang semestinya dilindungi.
"Saya hanya ngomong, Monas itu sudah pasti peraturannya merupakan cagar budaya. Apa artinya? Tidak boleh dipergunakan untuk apapun juga," lanjut Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati menekankan kepada para kadernya untuk tak bertindak di luar ketentuan yang diatur dalam peraturan perundangan.
"Peraturan itu ya peraturan. Nah, kalian itu juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," kata Megawati.
Baca juga: Gelontorkan Rp 1 Triliun Lebih, Jakarta Bakal Jadi Tuan Rumah Formula E hingga 2024
Sebelumnya diberitakan, Megawati mengritik rencana gelaran Formula E di kawasan Monas oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Megawati mempertanyakan mengapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyelenggarakan acara tersebut di kawasan Monas.
"Kenapa sih harus di situ (Monas)? Kenapa sih enggak di tempat lain? Kan begitu," kata Megawati.
Megawati menekankan bahwa Monas merupakan kawasan cagar budaya yang dilindungi. Tidak semestinya kawasan cagar budaya dijadikan arena balap.
Baca juga: Formula E 2020 Jakarta: Lapangan Monas Diaspal untuk Trek Balap, Nanti Dikupas Lagi
"Monas itu di dalam keputusan, peraturan, itu adalah cagar budaya," ujar Megawati.
Diketahui, Formula E 2020 Jakarta akan digelar pada 6 Juni mendatang.
Balap mobil listrik tersebut rencananya akan digelar 5 episode selama 5 tahun, dengan total anggaran untuk tahun Rp 1,16 triliun dari kas Pemprov DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.