PEMERINTAHAN periode kedua Presiden Joko Widodo dan kiprah kabinet Indonesia Maju telah berjalan lebih dari seratus hari. Penilaian terhadap kinerja Presiden dan kabinet yang telah berjalan tiga bulan pun mulai menyita perhatian publik
Melalui sebuah survei nasional yang dilakukan pada 9 hingga 15 Januari lalu terhadap 1.200 responden, Indo Barometer mengukur tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden, Wakil Presiden, dan kabinet Indonesia Maju.
Hasilnya, 70,1 persen responden menyatakan puas terhadap kerja Presiden Jokowi, sedangkan 27,4 persen menyatakan tidak puas.
Terhadap kerja Wakil Presiden Ma’ruf Amin, 49,6 persen menyatakan puas, 37,5 persen tidak puas.
Sementara terhadap kinerja para menteri kabinet Jokowi, 54,4 persen menyatakan puas, 28,1 persen tidak puas.
Survei senada dilakukan Alvara Research Center pada akhir Januari lalu terhadap 1000 responden. Hasilnya, tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf tercatat 69,4 persen.
Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, terdapat ketimpangan yang cukup jauh antara kepuasan terhadap kinerja Presiden (70,1 persen) dan terhadap kinerja kabinet (54,4 persen). Hal ini menarik untuk dicermati.
Jika melihat ke belakang serta berbagai argumentasi yang pernah dikemukakan Presiden Jokowi, Kabinet Indonesia Maju bisa disebut sebagai sintesa dari Presiden Jokowi atas konstelasi politik pascapemilu serta kondisi perubahan zaman.
Kabinet Indonesia Maju bukan hanya diisi partai politik pendukung Jokowi, namun juga partai oposisi (Gerindra) dan bahkan pesaing pada pilpres lalu, Prabowo Subianto.
Kabinet ini juga diisi sosok sosok muda, profesional, dan kreatif untuk menjawab tuntutan zaman yang cepat berubah.
Melihat komposisi politik kabinet Jokowi yang didukung oleh enam dari sembilan parpol peraih kursi DPR, sudah sepatutnya kabinet ini mampu melesat kencang tanpa hambatan politik yang berarti.
Situasi politik yang relatif kondusif menjadi sebuah modal bagi kabinet Indonesia Maju untuk bekerja cepat dan efektif.
Situasi politik yang kondusif pernah dibanggakan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai capaian jelang 100 hari masa pemerintahannya bersama Jokowi.