Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sasar Ketum Demokrat, AHY Rajin Kunjungi Konsolidasi Daerah

Kompas.com - 16/02/2020, 15:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan kunjungan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke sejumlah daerah adalah dalam rangka melakukan konsolidasi menjelang Kongres Partai Demokrat 2020.

"Ya bagus, konsolidasi," ujar Syarif usai menghadiri forum diskusi di kawasan Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).

Syarief mengatakan, kunjungan ke daerah sudah menjadi tugas AHY. Mengingat, AHY juga mengemban tugas sebagai Waketum Partai Demokrat.

Baca juga: Syarief Hasan: Mudah-mudahan AHY Calon Tunggal Ketua Umum Demokrat

Sehingga sudah menjadi hal wajar apabila AHY melakukan konsolidasi ke seluruh penjuru nusantara.

Di sisi lain, dengan konsolidasi tersebut, kader diharapkan dapat mengetahui bahwa Demokrat memiliki calon pemimpin berkualitas.

"(Supaya) kader bisa memahami bahwa memang di Partai Demokrat ini semakin banyak orang-orang yang berkualitas seperti Mas AHY kan bagus untuk menjadi pemimpin masa depan," kata Sayarief.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan berharap Agus Harimurti Yudhoyono menjadi kandidat tunggal calon ketua umum dalam Kongres Partai Demokrat 2020.

"Mudah-mudahan lah ya. Pokoknya kita, calon tunggal, apakah ada persaingan, saya pikir sama saja ya kan," ujar Syarief usai menghadiri forum diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).

Syarief menegaskan bahwa paling penting dalam pencarian ketua umum partai berikutnya adalah mampu membawa amanah kongres.

Baca juga: Disebut Calon Kuat Ketua Umum Partai Demokrat, Ini Tanggapan AHY

"Yang penting kita mendapatkan ketua umum atau pemimpin yang betul-betul diamanahkan oleh kongres," ungkap Syarief.

Karena itu, ia berharap kongres tersebut jadi momentum lahirnya pemimpin baru untik melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Mudah-mudahan ada lead, ada leader yang mauncul lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com