Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diingatkan Pentingnya Digitalisasi Pertahanan

Kompas.com - 15/02/2020, 23:03 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna mengingatkan pentingnya digitalisasi pertahanan seiring perkembangan zaman.

"Tantangannya beda. Sekarang digital sudah maju seperti itu," katanya, saat menjadi pembicara diskusi "Technology and Security: What's Next?" di @amerika Pacific Place, Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, sebenarnya Indonesia memiliki banyak ahli di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Termasuk ahli digital yang bisa diberdayakan untuk membantu mempercepat digitalisasi pertahanan.

Baca juga: Kekuatan Pokok Minimum Baru 45 Persen, TNI AU Fokus Bangun Sistem Pertahanan

"Sebenarnya banyak di Indonesia para ahli. Setelah saya bergaul, banyak anak-anak muda yang ternyata ide-ide dan pemikiran jauh ke depan, bagus," katanya.

Hanya saja, kata mantan Kepala Staf Umum TNI itu, pemerintah harus punya cara untuk mengajak mereka terlibat untuk memajukan digitalisasi pertahanan.

Sementara Worldwide Senior Program Lead Microsoft Fero Ferizka menyebut, saat ini perang tak hanya secara fisik, tetapi melalui siber.

"'Siber attack'. Di handphone itu ada silikon, di mana dibuat? Israel, Amerika Serikat, dan China. Percaya enggak kalau data cuma ada di ponsel? Enggak mengirimkan ke server lain?" kata President Director ID Next Leader itu.

Baca juga: 100 Hari Jokowi-Maruf: Prabowo dan Fokus Pertahanan RI

Fero menjelaskan ada beberapa ponsel yang dirancang agar bisa mentransfer data yang tersimpan ke server lain sehingga data dan aktivitas pemilik bisa diketahui.

Kepala Data Science Centre Universitas Indonesia Assoc, Alhadi Bustamam mengatakan, untuk memajukan teknologi, dibutuhkan sarana penunjang, yakni "Nasional High Performance Facilities" untuk mengolah "big data" menjadi dasar kebijakan segala bidang.

"Di Malaysia, setiap provinsi punya National High Performance Facilities, Indonesia harusnya juga punya," kata mantan Ketua Departemen Matematika UI tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com