Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Tanam Pohon di Taman Nasional Gunung Merapi

Kompas.com - 14/02/2020, 17:16 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersama masyarakat melakukan penanaman pohon serentak di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Jurang Jero, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (14/2/2020).

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak kerja sama berbagai pihak untuk mengembalikan dan menjaga kelestarian lingkungan, utamanya di kawasan tersebut.

"Saya kira kita ingin memulai hal-hal yang berkaitan dengan ekosistem flora dan fauna, penanaman kembali, dan reboisasi di kawasan-kawasan yang sering banjir atau longsor," ujar Presiden seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana, Jumat (14/2/2020).

Pohon pulai (Alstonia scholaris) setinggi kurang lebih tiga meter ditanam sendiri oleh Presiden dalam kegiatan penanaman pohon serentak tersebut.

Baca juga: Presiden Jokowi Lepas Liarkan Sepasang Elang Jawa di TNGM Jurang Jero

Bersamaan dengan itu, masyarakat setempat juga menanam pohon yang sama di sekitar lokasi.

Penanaman pohon tersebut merupakan bagian dari upaya rehabilitasi hutan dan lahan di sekitar kawasan Gunung Merapi tersebut.

Di sekitar kawasan TNGM, terdapat 30 desa penyangga yang dihuni oleh kurang lebih 107.448 jiwa. Kawasan lereng Gunung Merapi dengan potensi alamnya akan menjadi pendukung bagi daerah-daerah permukiman yang terletak di bawahnya apabila dikelola dan dikonservasi dengan baik.

Sebelumnya, Kepala Negara terlebih dahulu meninjau kebun bibit desa yang dibangun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama masyarakat setempat di wilayah TNGM.

Kebun bibit desa ini menjadi salah satu pendukung bagi upaya rehabilitasi hutan dan lahan di Taman Nasional Gunung Merapi.

Di kebun bibit desa tersebut, Presiden melihat banyak bibit tanaman yang tersedia. Sebagian besar memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar apabila dibudidayakan.

"Yang kita tanam di sini ada petai, ada fungsi hijaunya tetapi ada fungsi ekonominya juga. Ini jambu kristal, ada fungsi hijau dan fungsi ekonominya untuk rakyat. Nah, ini durian yang saya senang. Pohonnya senang, duriannya juga senang," kata Presiden menunjuk satu per satu bibit tanaman di sekitarnya.

Selain itu, ada pula bibit tanaman vetiver yang dalam beberapa waktu belakangan sering disinggung oleh Presiden dan dimintanya untuk ditanam di wilayah yang memiliki potensi bencana banjir dan longsor.

Baca juga: Pernah Dikunjungi Jokowi, Nelayan Muaragembong Masih Susah Beli BBM

Tanaman tersebut diketahui memiliki kemampuan untuk menahan gempuran aliran hujan deras dan menjaga kestabilan tanah sehingga mencegah tanah longsor dan erosi.

"Akarnya 3-4 meter sehingga memperkuat tanah-tanah di kemiringan. Kita punya stok 50 juta bibit vetiver seperti ini yang akan terus kita bawa ke daerah-daerah yang sering longsor. Ini juga untuk di hulu dari waduk-waduk sehingga sedimen tidak masuk ke waduk," ucapnya.

Hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com