Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saksi Ketika Bawa Uang Rp 30 Juta dan Durian saat OTT Nurdin Basirun

Kompas.com - 12/02/2020, 14:05 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Nilwan mengaku sempat ketakutan saat membawa uang Rp 30 juta dan durian ke rumah dinas mantan Gubernur Kepri Nurdin Basirun.

Sebab, saat tiba di sekitar rumah dinas Nurdin, ia melihat situasi dalam keadaan ramai. Ia sempat tak tahu kalau ada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Nurdin.

Hal itu disampaikan Nilwan saat bersaksi untuk Nurdin, terdakwa kasus dugaan suap terkait izin pemanfaatan ruang laut dan penerimaan gratifikasi.

"Karena saat itu kalau enggak salah 9 Juli 2019 saya ada pas kejadian OTT. Saya lihat Pak Nurdin diambil KPK," katanya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Saksi Akui Sediakan Uang Sekitar Rp 55 Juta untuk Dukung Kegiatan Nurdin Basirun

Nilwan menceritakan, pada awalnya ia berniat melaporkan soal perkembangan izin tim terpadu terkait pengembangan kawasan ekonomi khusus di Pulau Asam ke Nurdin.

Sebab, kata dia, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta telah mengizinkan tim tersebut untuk berangkat ke Jakarta.

Namun demikian, saat itu anggaran dinas untuk perjalanan menuju Jakarta belum ada. Untuk menyiasati hal itu, ia meminjam uang temannya sebesar Rp 30 juta. Uang tersebut akan digunakan untuk dana perjalanan dan akomodasi tim ke Jakarta.

Nilwan juga menyiapkan sejumlah dokumen untuk dilaporkan ke Nurdin.

Baca juga: Dari Tahun 2016 hingga 2019, Kadis Kesehatan Kepri Selalu Setor Uang untuk Nurdin Basirun

Saat ingin berkunjung ke rumah Nurdin, Nilwan mengaku dihubungi ajudan Nurdin untuk membawa durian.

"Jadi waktu dipanggil, saya turun dari mobil, pas saya turun kok ramai sekali di rumah beliau. Biasanya enggak ramai gitu. Jadi sementara saya kan ndak punya uang, uang ini kan saya pinjam, itu saya takut," katanya.

Nilwan takut jika uang Rp 30 juta hasil pinjaman itu ditinggal di mobilnya, berisiko diambil oleh orang lain, mengingat situasi di sekitar rumah Nurdin sedang ramai.

"Maaf saja, waktu itu saya takut juga sama uang yang saya pinjam ini. Jadi uang itu saya bawa uang yang saya pinjam itu. Saya bawa durian juga. Ya karena posisi saat itu saya ramai sekali. Saya khawatir sama uang pinjaman ini. Di situ kan enggak pernah ramai sebelumnya," kata dia.

Baca juga: Dua Bawahan Mengaku Pernah Setor Uang untuk Safari Subuh Nurdin Basirun

Saat berada di dalam rumah Nurdin, ia baru menyadari jika keramaian tersebut disebabkan oleh adanya OTT KPK.

"Ini saudara datang bawa uang Rp 30 juta saudara tidak tahu kalau Gubernur saat itu lagi sama petugas KPK?" tanya jaksa.

"Iya sudah di samping, saya enggak tahu ada petugas. Yang jelas saya bawa durian, uang dengan berkas Pulau Asam itu," jawab Nilwan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com