JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Yayasan Peta Bencana meluncurkan platform PetaBencana.id di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (11/2/2020).
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, peluncuran platform ini merupakan bagian dari gerakan kesiapsiagaan nasional terhadap penanggulangan bencana, khususunya banjir.
"Jika dulu hanya di sejumlah kota di Jawa, platform ini sekarang sudah bisa digunakan masyarakat di semua daerah di Indonesia. Sehingga kami harap partisipasi masyarakat untuk menyampaikan informasi lewat platform ini, " ujar Doni usai peluncuran.
Baca juga: BNPB: 23 Kecamatan DKI Ini Terdampak Banjir, Paling Banyak di Jakarta Timur
Informasi pantauan potensi banjir dari masyarakat menurutnya bisa dilakukan sejak dini.
"Jadi bukan hanya saat sudah banjir saja. Tetapi saat curah hujan tinggi, utamanya di daerah hulu (bisa diinformasikan), sehingga masyarakat di hilir tidak lagi terdampak banjir," jelas Doni.
Secara jangka panjang, menurut Doni, platform ini bisa membiasakan masyarakat untuk saling membantu dalam hal informasi terkait banjir terkini.
Tujuannya, agar semua pihak bisa mengurangi risiko bencana banjir.
“Tidak mungkin pemerintah melakukan sendiri dalam menginformasikan kepada masyarakat. Tetapi peran serta mereka dalam memberikan informasi sangat penting,” lanjut Doni.
Sementara itu, Direktur PetaBencana.id Nashin Mahtani mengatakan, PetaBencana.id adalah platform yang terbuka dan gratis dalam menyediakan informasi bencana secara real time.
Menurut Nashin, platform ini memanfaatkan penggunaan media sosial untuk memilah informasi bencana dari warga di lokasi bencana.
Sehingga, informasi yang ditampilkan adalah yang paling mutakhir dalam peta berbasis web.
Baca juga: BNPB: Awal 2020, 455 Bencana Terjadi di Indonesia, 94 Korban Meninggal
“Dengan mengintegrasikan kearifan lokal dari berbagai sumber data ke dalam satu platform yang kokoh, PetaBencana.id dapat menghasilkan gambaran yang komprehensif dari kejadian bencana," ujar Nashin.
Sehingga, lanjutnya, platform ini akan memungkinkan warga, lembaga kemanusiaan, dan instansi pemerintah untuk membuat keputusan berbasis informasi yang memadai pada keadaan darurat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.