Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Manfaatkan CSR Maskapai untuk Pulangkan WNI dari Natuna

Kompas.com - 11/02/2020, 17:15 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pemerintah bakal memanfaatkan program corporate social responsibility (CSR) maskapai untuk memulangkan 237 WNI yang diobservasi di Natuna terkait virus corona.

Hal itu disampaikan Budi usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).

Ia mengatakan persyaratan utama yang diberikan pemerintah kepada para maskapai yang hendak menjadi operator pemulangan para WNI tersebut ialah mereka bersedia memulangkan lewat program corporate social responsibility (CSR).

Baca juga: Karantina Segera Usai, Pemulangan 238 WNI dari Natuna Tunggu Perintah

Dengan demikian, pemerintah dan para WNI tak perlu mengeluarkan dana untuk pemulangan tersebut.

"Pertimbangannya kalau mereka mau CSR ya," tutur Budi.

Budi mengatakan, saat ini Garuda Indonesia telah menyatakan kesiapannya memulangkan 237 WNI yang diobservasi di Natuna usai dievakuasi dari Wuhan, China akibat menyebarnya virus corona di sana.

Meski demikian, Budi mengatakan, pemerintah belum memutuskan maskapai yang akan memulangkan warga yang sudah diobservasi di Natuna ke daerah mereka masing-masing.

"Jadi Garuda sudah bersedia, apabila ada pemulangan ke daerah-daerah, mereka siap untuk melaksanakan. Mengenai kemana dan bagaimana belum kita bahas. Besok saya rapat dengan tim Garuda," ujar Budi usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).

Untuk diketahui, Pemerintah mulai memikirkan rencana pemulangan 238 warga yang menjalani observasi di Natuna.

Para warga tersebut telah menjalani observasi sejak Minggu (2/2/2020) lalu.

Berdasarkan jadwal yang ditetapkan pemerintah, masa observasi akan berlangsung 14 hari atau hingga Minggu (16/2/2020).

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kememko PMK) menggelar rapat untuk memastikan teknis pemulangan 238 warga.

Meski keputusan rapat belum disampaikan, Yuri menjelaskan garis besar rencana pemulangan para warga yang terdiri dari 237 WNI dan 1 WNA itu.

Menurut Yuri, saat ini pemerintah masih membahas teknis pemulangan bersama sejumlah pihak terkait.

"Saat ini sedang dirapatkan karena itu menyangkut berbagai pihak, baik Kemenkes, Kemenlu, Kemendagri, TNI, dan sebagainya," ujar Yuri dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com