JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, dirinya siap memberikan keterangan dan klarifikasi kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra terkait kasus penggerebekan Pekerja Seks Komersial (PKS).
Seperti diketahui, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebutkan, akan memanggil Andre terkait penggrebekan PSK pada pekan depan.
"Yang pasti saya akan loyal taat dan patuh, kalau pimpinan memanggil, saya akan datang InsyaAllah," kata Andre di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Soal Penggerebekan PSK, MKD DPR Segera Gelar Rapat, Kemungkinan Panggil Andre Rosiade
Mengenai Sekjen Partai Gerindra yang mempertanyakan ide dari penggrebekan PSK tersebut, Andre mengatakan, hal itu terjadi karena aspirasi dari warga di dapilnya, yang resah dengan praktek prostitusi online.
"Ini aspirasi masyarakat konstituen yang resah gelisah karena melihat prostitusi online merajalela, bahkan kemarin korbannya anak smp di bawah umur," ujarnya.
"Tentu saya mendengar, menjawab dan menyalurkan aspirasi masyarakat dapil saya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pemanggilan Andre terkait penggrebekan Pekerja Seks Komersial (PSK) dijadwalkan pada pekan depan.
Ia berharap, Andre dapat memberikan klarifikasi atas penggrebekan PSK tersebut.
"Kami perlu konfirmasi dan klarifikasi penjelasan dari yang bersangkutan, apa yang sebenarnya terjadi. Kami hanya mendapat cerita sepotong dari kanan kiri, belum menggambarkan keutuhan suasana dan situasi yang benar, kira-kira seperti itu," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Andre Rosiade: Kalau Dipanggil MKD Saya Akan Datang, Ini Risiko Perjuangan
Muzani mengatakan, Andre tidak berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra sebelum terlibat dalam penggrebekan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Padang, Sumatera Barat.
Oleh karenanya, Muzani mengatakan, DPP akan meminta keterangan Andre terkait keterlibatannya dalam penggrebekan PSK tersebut.
"Belum (belum ada koordinasi), kami mau nanya itu ide darimana? Apa hasil mimpi? Apa hasil apa kan kita enggak tahu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.