JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, sejumlah orang yang tengah diobservasi di Natuna mengeluhkan gangguan kesehatan ringan.
Anung memastikan, keluhan gangguan kesehatan itu tak ada hubungannya dengan gejala virus corona.
"Saya mendapat laporan yang ada di pos kesehatan yang ada di dalam, ada beberapa orang yang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di sana, tapi gejala atau keluhan yang disampaikan tidak ada hubungannya dengan novel corona virus," kata Anung melalui video telekonferensi yang dipantau dari kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: 15 Warga Kaltim Dikarantina di Natuna, Plt Sekda: Jangan Ada Stigmatisasi
Anung mengungkap, beberapa keluhan yang muncul di antaranya, gatal-gatal, perut begah, hingga kepala pening. Seluruh keluhan itu dinilai masih dalam batas yang wajar.
Menurut Anung, mereka yang kini tengah diobservasi sengaja memanfaatkan sarana kesehatan yang disediakan di lokasi observasi.
"Jadi bukan karena keluhan yang berlebihan mengenai hal itu (gejala corona)," katanya.
Ditemui saat konferensi pers di Kantor Kemenkes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu memastikan, 237 WNI dan 1 WNA yang diobservasi di Natuna mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar.
"Di sana (di lokasi observasi) ada pemeriksaan fisik, batuk, pilek, demam. Itu SOP (standar operasional prosedur) yang sama dilakukan di Wuhan, di Wuhan juga begitu itu sampai ke masyarakat," kata Wiendra, Kamis (6/2/2020).
Wiendra mengatakan, di lokasi observasi, pihaknya telah menyiagakan sejumlah dokter. Mulai dari dokter umum, dokter spesialis jiwa, hingga psikolog. Lokasi observasi juga dilengkapi dengan ruang ICU sederhana.
Selain diperiksa kesehatannya setiap hari, lanjut dia, mereka yang diobservasi juga dipastikan tercukupi gizinya.
Baca juga: Kemenkes Pastikan 238 Orang yang Diobservasi di Natuna Terfasilitasi dengan Baik
"Jadi memang sangat dijaga," ujar Wiendra.
Diberitakan sebelumnya, 238 orang yang baru dipulangkan dari Kota Wuhan, China, menjalani karantina dan observasi kesehatan di Natuna selama 14 hari.
Menurut Kementerian Luar Negeri, 238 orang itu ditempatkan di 10 tenda dan 7 kamar terpisah. Pengelompokan ini berdasarkan jenis kelamin dan status keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.