BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini pemerintah masih dalam tahap pemeriksaan dalam penindakan penambangan liar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penambangan liar tersebut diketahui mengakibatkan longsor di sejumlah lokasi, salah satunya di Kecamatan Sukajaya.
"Baru dalam proses pemeriksaan semuanya," ujar Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2/2020).
Baca juga: Ini 5 Faktor yang Sebabkan Longsor di Sukajaya Bogor Menurut PVMBG
Ia mengatakan, nantinya pemerintah bakal menindak tegas para pelaku penambangan ilegal di Kabupaten Bogor jika ditemukan bukti yang kuat.
Ia meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencabut izin dan menutup tambang-tambang liar yang mengakibatkan banjir serta longsor.
Jokowi juga meminta para KLHK memaksa para penambang liar tersebut merehabilitasi lingkungan yang mereka rusak di lokasi tambang.
"Saya kira dari KLHK sudah ditutup. Harus ditutup. Tapi juga harus direhabilitasi. Tutup tapi harus direhabilitasi," ujat Jokowi.
Baca juga: Akhir Januari, Proyek Percontohan Penanaman Vetiver di Sukajaya Mulai Berjalan
Hasil peninjauan wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat oleh petugas gabungan menunjukkan adanya kerusakan ekosistem.
Kerusakan tersebut akibat banyaknya penebangan pohon dan aktivitas tambang ilegal.
Petugas gabungan yang melakukan peninjauan terdiri dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Wakil Kepala POLRI, Dirjen KSDA dan Ekosistem KLHK, Bupati Bogor, dan rombongan lain.
Baca juga: Akhir Januari, Proyek Percontohan Penanaman Vetiver di Sukajaya Mulai Berjalan
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/1/2020).
"Dari tinjauan diketahui bahwa penyebab banjir dan longsor adalah kerusakan ekosisten akibat penebangan pohon sehingga gundul dan mudah longsor, apalagi banyak daerah dengan lereng yang curam," ujar Agus.
"Penyebab lain adalah penambangan ilegal, dari udara terlihat ratusan tenda biru milik para penambang ilegal. Penambang menggunakan merkuri yang juga menyebabkan pencemaran logam berat yang berbahaya bagi manusia," lanjut Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.