Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf: Pemerintah Prioritaskan Pembangunan SDM yang Unggul

Kompas.com - 31/01/2020, 23:04 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyebut, pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah saat ini diprioritaskan pada sumber daya manusia.

Alasannya, sumber daya manusia dinilai sebagai fondasi paling penting dalam pembangunan negara.

"Salah satu prioritasnya adalah pembangunan SDM yang unggul, sehat, cerdas, produktif, yang memiliki daya saing, menguasai teknologi, dan berakhlak karimah," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-94 di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2020).

Baca juga: Tak Cukup dengan Omnibus Law, Tarik PMA Juga Perlu SDM Unggul

Ma'ruf mengklaim, upaya pembangunan SDM ditempuh pemerintah melalui sejumlah langkah. Selain reformasi pendidikan dalam jangka panjang, dalam jangka pendek pemerintah memfasilitasi pendidikan vokasi.

Pemerintah juga terus membangun infrastruktur yang mendukung pembangunan manusia. Di samping itu, kini tengah dilakukan penyederhanaan regulasi melalui Omnibus Law.

"Ini akan diluruskan, disederhanakan, melalui Omnibus Law," ujar Ma'ruf.

Baca juga: 100 Hari Kerja Maruf Amin dan Peran Wapres yang Belum Tampak

Ma'ruf kemudian menyinggung Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah yang juga kader NU yang hadir dalam acara tersebut.

Menurut Ma'ruf, sebagai Menteri Tenaga Kerja Ida ikut bertanggung jawab atas pembangunan SDM saat ini.

"Ini yang bertanggung jawab kader NU sendiri, Ibu Ida Fauziyah. Jadi kalau SDM NU kurang berkembang, yang disalahkan Ibu Ida Fauziyah itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com