Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Erick Thohir Diserang karena Ungkap Kasus Jiwasraya dan Asabri

Kompas.com - 30/01/2020, 22:10 WIB
Dani Prabowo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengaku, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sempat meminta dukungannya ketika mengungkap kasus dugaan korupsi yang terjadi di dua perusahaan asuransi pelat merah, Jiwasraya dan Asabri.

Hal itu diceritakan Mahfud ketika berbicara mengenai sulitnya pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah saat ini. Sekalipun, selama ini Presiden Joko Widodo sudah tegas agar aparat penegak hukum tidak pandang bulu saat melakukan pemberantasan korupsi.

Baca juga: Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi Asabri

Menurut dia, praktik korupsi yang terjadi tidak terlepas dari masih buruknya sistem birokrasi. Ketika sistem tersebut mulai dibenahi, tidak sedikit birokrat yang gerah karena sudah terlalu lama tersandera dengan praktik korupsi.

"Nah, sekarang ini kan Erick Thohir ini sebenarnya bagus kan. Dia sekarang sudah mulai diserang. Dia (disebut) ikut terlibat apa lah," kata Mahfud saat berkungjung ke Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Erick Thohir: Kondisi Jiwasraya Saat Ini Sangat Sakit

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menduga, mereka yang menyerang Erick adalah orang-orang yang khawatir jika praktik pelanggaran hukum yang mereka lakukan selama ini terbongkar.

Mahfud tak merinci serangan apa yang ditujukan kepada Erick. Hanya, ia mengatakan, Erick sempat menemuinya di kantornya untuk meminta dukungan dalam pengungkapan persoalan yang terjadi di perusahaan pelat merah.

"Dia minta, 'Pak Mahfud tolong bicara tentang Jiwasraya, Asabri'. Dia minta saya bicara biar lebih kuat," ujarnya.

Baca juga: Erick Thohir: Kasus Jiwasraya Bukanlah Permasalahan yang Ringan

Erick, kata Mahfud, juga memberikan data yang diperlukan. Dari data tersebut, Mahfud mengaku, menjelaskan persoalan apa saja yang terjadi termasuk bagaimana korupsi itu terjadi.

"Dari sudut itu, saya tahu juga bahwa Erick Thohir sungguh-sungguh dengan itu. Tetapi, karena sudah banyak penyakit di bawah, diserang balik kan dari dalam, dari kelompok mereka yang akan terkena ini. Ini yang jadi persoalan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com