Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: Jangan Bikin Aturan yang Picu Demonstrasi

Kompas.com - 30/01/2020, 18:03 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Ombudsman Republik Indonesia Alamsyah Saragih mengkritik sikap pemerintah yang terkesan tertutup dalam proses penyusunan draf omnibus law.

Hal itu ia sampaikan lantaran Ombudsman mendapat keluhan dari berbagai elemen masyarakat terkait substansi omnibus law.

"Kami menilai sebelum (draf) dibawa ke DPR sebaiknya dibahas dulu (bersama semua pihak). Jangan kayak bikin undang-undang (UU) kemarin yang kemudian semua orang turun, sampai mahasiswa dan anak STM turun (berdemonstrasi)," ujar Alamsyah dalam diskusi di Kantor Komnas-HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Ombudsman: Anggota Satgas Diminta Rahasiakan Draf Omnibus Law

Kondisi seperti itu menurut dia tidak baik untuk masyarakat.

Alamsyah menuturkan, hingga saat ini masyarakat sipil, perwakilan organisasi pekerja hingga individu yang masuk dalam satgas omnibus law menyampaikan berbagai keluhan soal aturan tersebut.

Garis besar keluhan pun sama, yakni masyarakat tak memiliki akses untuk mengkaji substansi dari poin aturan omnibus law.

Bahkan ada yang diminta merahasiakan draf aturan yang diklaim akan menyederhanakan berbagai aturan lain itu.

Baca juga: 6 Alasan KSPI Tolak Rancangan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja

 

Belakangan, kata Alamsyah, sudah ada informasi bahwa penyusunan aturan tersebut hampir selesai.

Karena itu, pertanyaan publik semakin banyak ditujukan kepada Ombudsman.

"Banyak orang bertanya kepada kami, lalu saya bilang, saya tak berkepentingan untuk tahu lebih banyak. Lalu sampai pada akhirnya ada yang bilang, bukankah kalau pembentukan UU itu kan harus melibatkan banyak pihak ?" ungkapnya.

 

Alamsyah pun mengaku tidak paham dengan sikap pemerintah yang terkesan membahas omnibus law secara sembunyi-sembunyi.

Hingga saat ini, kata dia, Ombudsman tidak dilibatkan dalam penyusunan draf omnibus law.

Bahkan Ombudsman pernah mengalami penolakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko-Perekonomian) saat ingin mendapat informasi perihal omnibus law secara resmi.

"Institusi negara kan biasa (berdiskusi) dengan kami. Lalu menteri-menteri juga sering datang ke kami untuk konsultasi," tutur Alamsyah.

Baca juga: Ombudsman Mengaku Ditolak Kemenko-Perekonomian Saat Minta Informasi soal Omnibus Law

Lebih lanjut Alamsyah mengingatkan sebagaimana aturan dalam penyusunan peraturan UU, publik harus dilibatkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com